kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

PDB Indonesia Kuartal 2 2025 Tumbuh 5,12%, Apa Itu PDB? Simak Cara Perhitungannya


Selasa, 05 Agustus 2025 / 13:59 WIB
PDB Indonesia Kuartal 2 2025 Tumbuh 5,12%, Apa Itu PDB? Simak Cara Perhitungannya
ILUSTRASI. PDB Indonesia Kuartal 2 2025 Tumbuh 5,12%, Apa Itu PDB? Simak Cara Perhitungannya

Reporter: Adi Wikanto, Siti Masitoh | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta.  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% secara tahunan (year on year/YoY). Apa itu PDB? Bagaimana menghitung PDB suatu negara?

BPD mengumumkan perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku kuartal II 2025 mencapai Rp5.947,0 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.396,3 triliun. 

Pertumbuhan ekonomi secara tahunan sebesar 5,12%. Pertumbuhan ekonomi ini juga tumbuh 4,87% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, bila dilihat berdasarkan komponennya, keseluruhan komponen ekonomi mengalami pertumbuhan yang positif, kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi.

“Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB),” tutur Edy dalam konferensi pers, Selasa (5/8).

Baca Juga: Mobil Listrik Ini Paling Banyak Diujicoba di GIIAS 2025, Berapa Harga Aion UT

Adapun konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% YoY naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,89% YoY, dengan kontribusi sebesar 54,25%. Pertumbuhan konsumsi menandakan masih kuatnya permintaan domestik.

PMTB atau investasi tumbuh 6,99% YoY, tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 2,12% YoY, dengan kontribusi 27,83%.

“Dengan demikian, 82,08% Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II berasal dari konsumsi rumah tangga dan PMTB,” ungkapnya.

Selanjutnya, kinerja ekspor tumbuh 10,67% YoY, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 6,78% YoY, dengan kontribusi sebesar 22,28% YoY.

Edy membeberkan, pertumbuhan ekspor didorong oleh kenaikan nilai ekspor non minyak dan gas (migas) dan kunjungan wisatawan mancanegara.

Konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 0,33% YoY, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 1,38% YoY. Ekspor pada periode ini berkontribusi sebesar 6,93% terhadap pertumbuhan ekonomi.

Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga  (LNPRT) tumbuh sebesar 7,82% YoY, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 3,07% YoY, dengan kontribusi sebesar 1,35%.

Terakhir, kinerja impor  tumbuh 11,65% YoY, tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 3,96% YoY, namun kontribusinya negative 20,66%.

Pertumbuhan impor ini lanjut Edy, didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong, baik secara nilai maupun volume.

Tonton: BREAKING NEWS! BPS Umumkan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2025

Pengertian PDB

PDB adalah salah satu indikator ekonomi terpenting yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara.  Mengutip website BPS, PDB memiliki beberapa kegunaan diantaranya untuk mengukur perkembangan ekonomi pada suatu negara, mengetahui struktur perekonomian suatu negara dan digunakan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah

Dilansir dari website Kementerian Keuangan, PDB  adalah ukuran nilai ekonomi suatu negara yang dihasilkan dari produksi barang dan jasa oleh semua unit usaha di negara tersebut.

PDB mencakup semua sektor ekonomi, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa. PDB yang tinggi menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki perekonomian yang kuat. Sebaliknya, PDB yang rendah menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut sedang lemah.

Cara menghitung PDB

Dilansir dari website Bank CIMB Niaga, PDB dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

1. Perhitungan dengan pendekatan produksi

Berdasarkan pendekatan ini, Produk Domestik Bruto diperoleh dari total nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

2. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan

Dalam pendekatan pendapatan, PDB dihitung dari jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

3. Perhitungan dengan pendekatan pengeluaran

Dengan menggunakan pengeluaran, PDB bisa didapatkan dari hasil perhitungan jumlah pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga (C), total investasi (I), total pengeluaran pemerintah (G), dan selisih ekspor dan impor (X-M).

Jika dirumuskan, maka berikut ini perhitungan PDB menggunakan pendekatan pengeluaran:

PDB = C + I + G + (X - M)

Keterangan:

C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
PDB dapat dihitung menggunakan pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

Baca Juga: Isu Harga BYD Atto 1 Naik, Ini Jawaban Resmi, Cek Juga Harga Mobil Listrik BYD Lain

Selanjutnya: Ada Kasus Beras Oplosan, Bapanas Perintahkan Ritel Tak Kosongkan Rak

Menarik Dibaca: Bukan Cuma Kulit Tapi Kulit Kepala Juga Perlu Eksfoliasi, Ini Alasan dan Tipsnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×