Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utilitas pabrik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) mengalami penurunan akibat Pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlaku sejak 3 Juli 2021.
Sejak pertengahan Juli lalu, emiten keramik ini telah menurunkan kapasitas pabriknya kurang lebih sebesar 20%. "Sehingga pada pertengahan Juli 2021 kami menurunkan utilitas kami menjadi 70% di mana sebelumnya utilitas kami mencapai 90%," ungkap Direktur Cahayaputra Asa Keramik, Juli Berliana Posman kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8).
Lebih lanjut Juli memaparkan, kebijakan PPKM tersebut menghambat laju operasional perseroan, khususnya terhadap kegiatan distribusi produk ke wilayah-wilayah yang terdaftar sebagai wilayah penerapan PPKM.
"Sejak diberlakukan PPKM pada awal kuartal III-2021, perseroan kesulitan untuk mendistribusikan produk hasil produksi dikarenakan di beberapa wilayah berdampak PPKM diminta untuk memberhentikan usahanya," papar Juli.
Walhasil, CAKK pun belum bisa membeberkan bagaimana proyeksi bisnisnya hingga akhir tahun nanti. Juli bilang, saat ini pihaknya akan terus melakukan pemantauan kondisi pandemi ke depan sembari melakukan revisi proyeksi yang telah ditetapkan perseroan.
Baca Juga: Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) meraup laba Rp 2,51 miliar di semester I-2021
"Mengingat kondisi PPKM sudah hampir dua bulan, dan kami belum tau kondisi ke depannya sehingga kami sedang melakukan revisi dari proyeksi kami," jelasnya.
Di luar kondisi pandemi dan PPKM yang menghambat laju bisnis perseroan, Juli bilang kebijakan harga gas US$ 6 per MMBTO telah berdampak positif terhadap biaya produksi perseroan. Di mana, sejak implementasi gas murah itu berlaku, biaya gas perseroan mengalami penurunan menjadi 16% dari total biaya produksi.
"Perbandingan biaya gas sebelum adanya penurunan harga gas ada selisih sekitar 2%-3%. Sebelumnya sekitar 15%-16% (Dari total biaya produksi)," tutup Juli.
Adapun, untuk mempertahankan posisi bisnisnya hingga akhir tahun nanti, CAKK tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan penetrasi produk-produk keramik di pasar dengan menciptakan produk yang inovatif.
Melansir laporan keuangan per 30 Juni 2021, CAKK berhasil mencetak laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 2,51 miliar. Sementara di periode yang sama tahun lalu, CAKK masih menanggung rugi bersih senilai Rp 5,75 miliar.
Di sisi lain, CAKK juga mampu membukukan peningkatan pada kinerja pendapatan bersih menjadi Rp 125,24 miliar di akhir Juni lalu. Angka itu melesat 35,48% dari realisasi pendapatan bersih CAKK pada akhir Juni 2020 senilai Rp 92,44 miliar.
Selanjutnya: Perbaiki kinerja, Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) diversifikasi produk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News