Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar pembiayaan sindikasi di Indonesia sepanjang dua bulan pertama ini sudah mulai ramai. Sejumlah bank telah berhasil mencatatkan sejumlah kesepakatan pembiayaan sindikasi.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya telah menyepakati tiga proyek sindikasi dengan total eksposur perseroan mencapai Rp 1,3 triliun sepanjang bulan Januari dan Februari 2021.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai bangkit, proyek sindikasi yang diikuti oleh BRI di awal tahun ini sudah mulai tumbuh positif," kata Aestika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI pada Kontan.co.id, Jumat (12/3).
Baca Juga: Walau SBDK KPR turun, tingkat bunga kredit bergantung pada profil risiko debitur
Meskipun BRI fokus bisnisnya di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun perseroan tetap akan aktif berpartispasi dalam pembiayaan sindikasi. Pasalnya, perseroan maish akan mempertahankan komposisi kredit korporasi maksimal 20% terhadap total portofolio kreditnya.
BRI memandang bahwa kredit sindikasi masih prospektif tahun ini terutama dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sektor agribisnis. Aestika bilang, saat ini BRI masih memiliki 10 pipeline kredit sindikasi yang sedang diproses.
Total proyeksi keikutsertaan BRI dalam 10 proyek sindikasi ditambah dengan tiga proyek yang sudah disepakati mencapai sekitar Rp 21 triliun. Jika itu tercapai maka pembiayaan sindikasi BRI tahun ini akan meningkat signifikan dari tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 16,4 triliun.
Bank Mandiri juga mencatatkan hal serupa. Rudi As Aturridha Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, pasar sindikasi sepanjang dua bulan pertama cukup ramai dengan beberapa kesepakatan di pasar.
Baca Juga: BCA hadirkan Kartu Flazz dengan logo baru di pameran BCA Expoversary Online
Perseroan telah melakukan financial closing dalam beberapa kesepakatan sindikasi terkait proyek tower provider, jalan tol, multifinance, consumer goods dan sektor lainnya. Namun, ia tidak menyebut kontribusi Bank Mandiri dalam kesepakatan sindikasi tersebut.
Rudi mengungkapkan, pipeline Sindikasi hingga akhir tahun ini cukup banyak dan terjadi peningkatan signifikan dibanding tahun lalu. Hal itu sejalan dengan mulai membaiknya pasar kredit dan program vaksin yang sudah mulai berjalan yang memberikan kepercayaan akan perbaikan kondisi ekonomi.