Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memandang, mencuatnya kasus penutupan tiga bank di negara maju, akan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global.
Sebelumnya, keruntuhan dimulai dari Bank Silicon Valley di Amerika Serikat (AS). Kemudian ini turut menggoyang kedudukan Bank Signature dan disusul Bank Silvergate.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, ketidakpastian ini akan menghambat aliran masuk modal asing ke negara berkembang.
Baca Juga: Menakar Dampak Kegagalan Silicon Valley Bank Terhadap Perbankan di Indonesia
"Sehingga, ini akan meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar di berbagai negara," tutur Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3).
Perry menyiratkan, ini juga akan membawa dampak kepada Indonesia. Dengan demikian, otoritas akan memasang kuda-kuda untuk menjaga Indonesia.
Dalam hal ini, Perry mengatakan BI akan memperkuat langkah stabilitas nilai tukar rupiah untuk memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global tersebut.
"Kami akan memperkuat stabilisasi rupiah untuk memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global, termasuk dampak rambatan penutupan bank di AS terhadap pasar keuangan domestik dan nilai tukar rupiah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News