kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Parlemen sahkan amandemen Konstitusi Rusia, jalan Putin berkuasa lagi bakal mulus


Kamis, 25 Maret 2021 / 12:11 WIB
Parlemen sahkan amandemen Konstitusi Rusia, jalan Putin berkuasa lagi bakal mulus
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan?pidato di acara peringatan Hari Angkatan Laut di St.Petersburg, Minggu, 26 Juli 2020.

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, mengesahkan pembacaan ketiga dari amandemen Konstitusi Rusia yang memungkinkan Vladimir Putin mencalonkan diri sebagai Presiden lagi.

Mengutip TASS, menurut salah satu ketentuan Konstitusi Rusia yang diamandemen, batasan masa jabatan Presiden berlaku untuk kepala negara petahana tanpa memperhatikan masa jabatan sebelumnya. Itu membuat Putin memenuhi syarat untuk dua masa jabatan lagi.

Anggota Duma Negara Pavel Krashenninnikov dan Olga Sevastyanova bersama dengan anggota Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, Andrei Klishas ​​mengajukan amandemen Konstitusi Rusia ke majelis rendah pada November 2020.

Baca Juga: Vladimir Putin: Tidak ada politisasi vaksin virus corona sama sekali

Draf amandemen Konstitusi Rusia tersebut menyebutkan, warga negara Rusia yang berusia di atas 35 tahun berhak untuk mendapatkan jabatan tertinggi negara.

Asalkan, mereka telah tinggal di Rusia terus menerus selama setidaknya 25 tahun dan tidak pernah memiliki kewarganegaraan asing atau izin tinggal di luar negeri. 

Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk orang Rusia "yang dulunya merupakan warga negara suatu negara, yang pernah atau sebagian menjadi bagian dari Rusia sesuai dengan hukum konstitusional federal".

Selanjutnya: Hubungan dengan AS panas, Kremlin sebut Putin selalu bawa tas nuklir ke mana pun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×