kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.268   22,00   0,14%
  • IDX 6.927   22,71   0,33%
  • KOMPAS100 1.007   4,48   0,45%
  • LQ45 766   3,53   0,46%
  • ISSI 229   1,14   0,50%
  • IDX30 394   0,64   0,16%
  • IDXHIDIV20 454   0,52   0,12%
  • IDX80 113   0,69   0,61%
  • IDXV30 114   0,49   0,43%
  • IDXQ30 127   0,31   0,24%

Pantau Kongres Partai Buruh Korea Utara, AS kirim pesawat mata-mata


Kamis, 07 Januari 2021 / 21:10 WIB
Pantau Kongres Partai Buruh Korea Utara, AS kirim pesawat mata-mata

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pelacak penerbangan asal Korea Selatan pada Rabu (6/1) mengungkapkan, dua pesawat mata-mata AS telah terbang melintasi Semenanjung Korea untuk melakukan pengawasan. 

Dugaan sementara mengarah pada upaya pantauan terhadap Kongres Partai Buruh Korea Utara yang berlangsung sejak Selasa (5/1) lalu.

Dilansir dari Yonhap, akun pelacak penerbangan No callsign di Twitter menunjukkan aktivitas penerbangan pesawat pengintai U-2S Dragon Lady di langit dekat kota pesisir Taean Provinsi Chungcheong Selatan, sekitar pukul 9 pagi pada Selasa.

Menariknya, Yonhap menyebutkan, jarang sekali pesawat U-2S terbang dengan perangkat identifikasi lokasinya dihidupkan.

Dragon Lady umumnya bertugas untuk memantau, merekam video, dan terkadang menyadap aktivitas militer Korea Utara dari ketinggian sekitar 25 kilometer dalam misi penerbangan yang dapat berlangsung hingga delapan jam.

Baca Juga: Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan kembali kemampuan militer Korea Utara

Belum cukup sampai di situ, pada sore harinya, pesawat EP-3E milik Angkatan Laut AS juga terlihat terbang di atas Hwaseong, Selatan Seoul, dan Hongcheon.

Berdasarkan waktu identifikasi, penerbangan itu berlangsung ketika Partai Buruh Korea Utara memulai kongres di hari kedua.

Kongres tersebut cukup menarik perhatian dunia karena Korea Utara diperkirakan akan mengungkap garis kebijakan luar negeri barunya, terutama terkait pembicaraan denuklirisasi dengan AS yang terhenti sejak tahun lalu.

Pengiriman pesawat pengintai AS ke Semenanjung Korea juga dinilai berkaitan dengan isu Korea Utara akan melakukan provokasi atau mengadakan parade militer di tengah kongres.

Mengenai hal tersebut, Komandan Pasukan Korea AS (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Selasa, belum ada tanda-tanda provokasi besar sampai sekarang.

Selanjutnya: Kim Jong Un akui rencana ekonomi lima tahunan Korea Utara gagal tercapai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

×