Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minuman beralkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) menilai prospek bisnisnya di tahun 2021 masih dipengaruhi oleh situasi dan kebijakan penanganan pandemi Covid-19.
Direktur Delta Djakarta Ronny Titiheruw menyampaikan, kondisi bisnis DLTA sebenarnya sudah lebih baik dibandingkan tahun 2020 lalu. Kala itu, DLTA sempat terpuruk terutama di pertengahan tahun lantaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga banyak hotel, restoran, dan tempat wisata yang menjadi tempat penjualan produk DLTA terpaksa tutup.
Meski belum diumumkan secara resmi, kinerja DLTA disebut Ronny telah membaik pada semester I-2021. Dalam hal ini, DLTA mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 56% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kemudian, laba bersih DLTA juga tumbuh signifikan sebesar 171,5% (yoy) di semester pertama lalu.
Hanya memang, Manajemen DLTA mengaku masih abu-abu terhadap kondisi bisnis di kuartal tiga maupun empat tahun ini mengingat adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kota.
“Kalau dari Juli sampai Desember PPKM-nya lancar dan pandemi terkendali, kami harapkan kinerja perusahaan tumbuh lebih baik dari tahun 2020,” ungkap Ronny dalam paparan publik virtual, Selasa (24/8).
Baca Juga: Kinerja membaik, laba Delta Jakarta (DLTA) terkerek di kuartal I 2021
Adapun pada tahun 2021, DLTA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 10—15 miliar. Dana tersebut mayoritas digunakan untuk memperbaiki mesin-mesin di pabrik DLTA.
DLTA sendiri telah melakukan berbagai perubahan strategi bisnis semenjak pandemi Covid-19 menerjang. Kini, DLTA fokus pada program-program off-premise dan sektor tradisional. Perusahaan ini meningkatkan ketersediaan produknya di hipermarket dan supermarket, serta mempertahankan program insentif untuk mendukung pedagang grosir yang bekerja sama dengan DLTA.
DLTA juga memanfaatkan peluang penjualan lewat kerja sama dengan platform e-groceries Happy Fresh sekaligus mendirikan toko resmi PT Delta di Blibli dan Shopee. Promosi merek produk lewat berbagai media sosial juga gencar dilakukan oleh DLTA.
Tak hanya itu, DLTA juga sempat melakukan perubahan kemasan kaleng produk minuman beralkoholnya dari 330 mL menjadi 320 mL untuk menyelaraskan dengan persaingan sehingga dapat menghasilkan margin laba yang lebih baik.
Lebih lanjut, Ronny menyebut bahwa di tahun 2021 ini pihaknya tidak berencana merilis varian merek bir terbaru. Sebenarnya, DLTA memiliki beberapa rencana terkait varian merek baru, namun perusahaan ini memilih berhati-hati untuk mengeksekusi rencana bisnisnya.
Wajar saja, saat ini Indonesia masih diliputi ketidakpastian pandemi yang membuat masyarakat lebih memprioritaskan kesehatannya ketimbang konsumsi produk-produk yang bersifat sekunder atau tersier. “Tahun depan kalau pandemi sudah reda, kami bisa launching produk baru,” tandas Ronny.
Sebagai informasi, DLTA memiliki berbagai merek minuman beralkohol, antara lain Anker Beer, Anker Stout, Anker Lychee, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San Miguel Cerveza Negra, serta Kuda Putih Beer.
Selanjutnya: Soal penjualan saham Delta Djakarta, ini kata Pemprov DKI Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News