kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pandemi Belum Berakhir, India Deteksi 3 Keturunan Omicron BA.2 yang Sangat Menular


Senin, 04 Juli 2022 / 23:05 WIB
Pandemi Belum Berakhir, India Deteksi 3 Keturunan Omicron BA.2 yang Sangat Menular

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - PUNE. Pandemi Covid-19 belum akan berakhir. India mendeteksi tiga keturunan baru dan sangat menular dari subvarian Omicron BA.2.

BA.2.74, BA.2.75, dan BA.2.76 lebih bugar dan lebih menular dibanding BA.5, seorang ilmuwan senior dari Konsorsium Genomics SARS-CoV-2 India (INSACOG) mengatakan kepada Times of India pada Minggu (3/7).

Ketiga turunan subvarian Omicron BA.2 itu, ilmuwan INSACOG menyebutkan, mungkin di balik lonjakan kasus yang sedang berlangsung di India bersama dengan BA.2.38, yang diidentifikasi pada pertengahan Juni lalu.

Selama 10 hari terakhir, sebanyak 298 kasus BA.2.76 teridentifikasi di India, diikuti oleh 216 kasus BA.2.74 dan 46 kasus BA.2.75, sesuai dengan database sumber terbuka Global Initiative on Sharing All Influenza Data.

Dan dari ketiganya, para ilmuwan menandai BA.2.75 untuk mendapat perhatian khusus, karena mutasi tertentu yang memungkinkannya menghindari antibodi dan menempel lebih baik pada sel manusia. 

Baca Juga: Kasus Mingguan Covid-19 Global Melonjak, Tren Penurunan sejak Maret Terhenti

BA.2.75 juga menyebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.

"Kami melihat bagaimana BA.2, yang terutama memicu gelombang ketiga pada Januari lalu, masih menyebabkan lonjakan kasus dan infeksi ulang pada Juni," kata ilmuwan INSACOG.

"Itu mengarah pada temuan BA.2.75, yang memiliki lebih dari 80 mutasi, sedangkan BA.2 memiliki sekitar 60," ujarnya. "Kami juga menemukan BA.2.74 dan BA.2.76".

"Keturunan baru BA.2 ini baru saja menggantikan antigen imunodominan BA.2 untuk menjadi lebih bugar dan menular. Ini menjelaskan alasan di balik lonjakan dan kasus reinfeksi BA.2 di India," ungkap ilmuwan INSACOG.

"Jadi, para ilmuwan internasional sekarang juga percaya bahwa BA.2.75, BA.2.74, dan BA.2.76 kemungkinan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di India terus berlanjut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×