Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara dikabarkan terlibat dalam proyek jalan tol yang disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021 mendatang.
Pemerintah sendiri menyiapkan 6 proyek tol baru di awal kuartal I-2021 sepanjang 208,73 kilometer dengan biaya investasi mencapai Rp 70,47 triliun.
Nah, Pamapersada kedapatan proyek jalan tol ruas Bogor – Serpong via Parung sepanjang 31,1 kilometer dan nilai investasi Rp 8,95 triliun. Perusahaan yang sejatinya merupakan kontraktor jasa pertambangan batubara ini juga mendapat proyek jalan tol Sentul Selatan – Karawang Barat sepanjang 61,5 kilometer dan nilai investasi Rp 15,37 triliun.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, kedua proyek jalan tol ini sebenarnya belum memasuki proses tender. “Melalui proses tender tersebut, nantinya akan ada konsorsium yang mana Pamapersada Nusantara menjadi bagian di dalamnya. “Kenapa nama Pamapersada yang masuk, ini karena untuk inisiatif awal saja,” ujar dia, Rabu (11/11).
Baca Juga: Cegah penularan Covid-19, ini tips menghadiri acara dari Sekretaris Perusahaan UNTR
Sayangnya, Sara belum bisa memastikan kapan proses tender proyek jalan tol tersebut berlangsung. Ia hanya bilang, ketika tender tersebut sedang dalam proses, infonya hanya beredar di tim internal saja. “Biasanya kami dapat info hanya ketika sedang menang tender,” imbuhnya.
Di luar itu, Sara menjelaskan bahwa Pamapersada masih tetap menjadi kontributor utama kinerja UNTR. Asal tahu saja, dari total pendapatan UNTR sebesar Rp 46,5 triliun per kuartal III-2020, Pamapersada menyumbang pendapatan sebesar Rp 22,1 triliun.
Hanya memang, jumlah pendapatan Pamapersada turun 26% dibandingkan hasil di kuartal III-2019 sebesar Rp 30,01 triliun. Hal ini sejalan pula dengan penurunan pendapatan konsolidasi UNTR sebesar 29% (yoy) jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di kuartal III-2019 sebesar Rp 65,60 triliun.
Dari sisi operasional, Pamapersada mencatatkan penurunan volume produksi batubara sebesar 12% (yoy) menjadi 85,3 juta ton per kuartal III-2020. Adapun volume pemindahan tanah atau overburden removal (OB) Pamapersada juga turun 16% (yoy) menjadi 630,8 juta bank cubic meter (bcm).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News