Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury memastikan proses konsolidasi aset holding panas bumi masih berlangsung.
"Belum (rampung), Insya Allah akhir Agustus," kata Pahala kepada Kontan.co.id, Minggu (25/7).
Rencana konsolidasi aset ini menjadi tahapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan Initial Public Offering (IPO).
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menjadi pimpinan holding panas bumi. Dalam tahapannya, aset dari PT PLN G&G dan PT Indonesia Power (IP) akan menjadi milik PGE.
Kontan.co.id mendapat dokumen resmi soal tahapan pengalihan aset tersebut. Dokumen itu dipresentasikan oleh Wamen BUMN Pahala Mansury, Direktur Utama Pertamina, dan Direktur Utama PT PLN.
Baca Juga: Makin panas, SP PLN Group menolak PGE sebagai pimpinan Holding BUMN Geothermal
Dalam dokumen itu, menuliskan bahwa tahap 1 adalah kick off pembentukan Holding BUMN Geothermal sudah dilakukan pada April 2021 sampai Juni 2021 adalah tahap kajian bersama.
Kemudian dilanjutkan tahap 2 pada Juni 2021-Agustus 2021 tahap persetujuan atas kajian bersama dilanjutkan dengan transaksi aset hilir PLN (PLN G&G dan Indonesia Power) kepada PGE.
Kemudian dilanjutkan tahap 3 pada Agustus sampai November 2021 Signing of Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) Pertamina/PLN-Pemerintah terkait saham Geo Dipa Energi yang dimiliki Kementerian Keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News