kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pada Tahun Lalu, Industri Pengolahan Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi


Selasa, 07 Februari 2023 / 06:15 WIB
Pada Tahun Lalu, Industri Pengolahan Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2022 sebesar 5,31% secara tahunan alias year on year (YoY).

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun lalu adalah pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan. 

"Secara kumulatif, bila dilihat sumber pertumbuhan terbesar perekonomian Indonesia dari sisi lapangan usaha adalah sektor industri pengolahan," ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (6/2) di Jakarta. 

Margo mengatakan, pertumbuhan industri pengolahan pada tahun 2022 sebesar 4,89% YoY, atau meningkat dari pertumbuhan tahun 2021 yang sebesar 3,39%.

Baca Juga: BPS Catat Dua Lapangan Usaha Ini Tumbuh Tinggi Pasca Relaksasi PPKM

Dengan capaian pertumbuhan ini, industri pengolahan memberi andil pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 18,34%. Yang mendorong pertumbuhan industri pengolahan adalah industri makanan dan minuman serta industri logam dasar. 

Adapun industri makanan dan minuman terpantau tumbuh 4,90% YoY, didorong oleh peningkatan permintaan komoditas makanan dan minuman di dalam negeri, serta meningkatnya ekspor minyak sawit mentah (CPO). 

Sedangkan industri logam dasar tercatat tumbuh 14,8% YoY, didorong peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang ditunjang membaiknya harga komoditas di pasar ekspor. 

Namun, meski industri pengolahan tumbuh positif dan memberi sumbangan terbesar pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sayangnya industri pengolahan masih tumbuh di bawah perekonomian nasional. 

"Jadi, sudah ada menunjukkan pertumbuhan yang baik. Namun, kalau dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh sektor, ini masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×