kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada tahun ini, Saranacentral Bajatama (BAJA) bidik kenaikan volume penjualan 15%


Kamis, 04 Maret 2021 / 09:45 WIB
Pada tahun ini, Saranacentral Bajatama (BAJA) bidik kenaikan volume penjualan 15%

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) mendapatkan angin segar di tahun ini karena sejumlah kebijakan yang berdampak positif pada permintaan produk baja lapis. 

Direktur Utama BAJA Handaja Susanto mengatakan Stimulus Pajak Pertambahan Nilai Yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP Maret - Agustus 2021) sebesar 50% -100 % untuk pembelian rumah dengan harga Rp 2 miliar sampai dengan Rp 5 miliar, tentunya membawa angin segar bagi industri properti dan industri penopang lainnya, termasuk industri baja lapis.

"Industri baja lapis seperti emiten BAJA sendiri tidak langsung menghasilkan komponen yang digunakan dalam pembangunan suatu rumah, namun produk baja lapis adalah bahan baku bagi industri roll former, yang memproduksi atap, truss dan kerangka baja ringan lainnya dengan bobot sekitar 3%–5% dari nilai rumah," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/3). 

Baca Juga: Sebanyak 58% dari nilai persediaan rumah Pakuwon Jati (PWON) bisa dapat diskon PPN

Adapun untuk meraih peluang dari momentum ini, Handaja mengatakan, BAJA akan lebih fokus pada product mix, terutama dari sisi metal dan coating thickness sesuai dengan kebutuhan saat ini. 

Handaja mengungkapkan, selain kebijakan diskon PPN di sektor properti, industri baja juga mendapatkan katalis positif dari implementasi Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap beberapa produk impor besi baja, Omnibus Law dan program vaksinasi yang sudah dimulai awal tahun ini.

"BAJA mengapresiasi langkah langkah yang diambil pemerintah dalam memastikan kelangsungan industri dalam negeri di tengah pandemi saat ini," kata Handaja. 

Handaja pun yakin dengan adanya kebijakan ini mendukung volume penjualan BAJA yang diprediksi akan naik  15 % dibanding tahun lalu. 

Selanjutnya: Fortune Indonesia (FORU) pasang target rasional tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×