kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada tahun ini, Bulog yakin tak perlu mengimpor beras


Rabu, 19 Mei 2021 / 05:15 WIB
Pada tahun ini, Bulog yakin tak perlu mengimpor beras

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menjamin tidak perlu lagi dilakukan impor beras tahun ini. Sebab, Bulog masih terus akan melakukan penyerapan beras dalam negeri.

Buwas mengatakan, stok beras yang ada di Bulog saat ini telah mencapai 1.395.376 ton beras hingga tanggal 17 Mei 2021. Stok tersebut terdiri atas cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1.378.047 ton dan beras komersial 17.329 ton.

Penyerapan beras masih akan terus dilakukan Bulog hingga bulan Juni. Setelah itu, Bulog kemungkinan juga akan melakukan penyerapan beras pada Agustus sampai September saat panen gadu. Sehingga CBP beras pemerintah yang diminta sebanyak 1,5 juta ton akan terpenuhi.

Baca Juga: Buyung Poetra Sembada (HOKI) mengembangkan energi alternatif dari limbah kulit padi

"Jadi kita bisa menjamin bahwa sampai akhir tahun ini khususnya Bulog kemungkinan tidak akan mengimpor beras karena kebutuhan untuk CBP sudah terpenuhi," ujar Budi Waseso saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Selasa (18/5).

Lebih lanjut, total piutang pemerintah kepada Perum Bulog sampai mei 2021 sebesar Rp 1,27 triliun. Jumlah piutang terdiri dari piutang pelepasan stok turun mutu senilai Rp 173,83 miliar, CBP ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) senilai Rp 872,81 miliar, CBP bencana alam sebesar Rp 36,75 miliar, cadangan stabilitas harga pangan (CSHP) gula sebesar Rp 11,23 miliar dan kekurangan penagihan CSHP gula sebesar Rp 184,6 miliar.

Bagya Mulyanto, Direktur Keuangan Bulog mengatakan, pada audit tahun 2020 Bulog membukukan penjualan sebesar 27,6 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 10,4 triliun adalah penjualan dari komoditas komersil dan Rp 17,2 triliun penjualan beras PSO (public service obligation). "Tahun 2021, per 30 April kami bisa membukukan laba Rp 91 miliar," ucap Bagya.

Sebagai informasi, tanggal 17 Mei 2021, stok beras Bulog mencapai 1.395.376 ton. Hal ini terdiri atas CBP 1.378.047 ton dan beras komersial 17.329 ton. Stok tersebut untuk kebutuhan KPSH dan tanggap bencana sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Baca Juga: Agar produksi lebih optimal, Kementan dorong petani gunakan pemupukan berimbang

Adapun realisasi pengadaan gabah/beras dalam negeri sejak Januari sampai 17 Mei 2021 sebesar 670.961 ton. Melalui panen raya, Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan dalam negeri untuk menjaga stok CBP sebesar 1 juta - 1,5 juta ton.

Sementara itu, untuk stok pangan lain perum Bulog antara lain stok daging kerbau yaitu 1.030 ton, daging sapi 25 ton, tepung terigu 438 ton, gula pasir 12.183 ton dan minyak goreng 348 kilo liter.

Selanjutnya: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) mengekspor edamame ke Jepang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×