kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada Tahun Ini, Bank Mandiri Targetkan NIM Bisa Tembus 5,5%


Rabu, 21 September 2022 / 06:15 WIB
Pada Tahun Ini, Bank Mandiri Targetkan NIM Bisa Tembus 5,5%

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bisa dijaga di level 5,1%-5,5% meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah naik sebesar 25 basis poin (bps). 

Adapun per Juni 2022, NIM Bank Mandiri tercatat sebesar 5,37%. Itu naik dari 5,05% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Bank Mandiri telah mempersiapkan strategi untuk mencapai target itu, apalagi BI diproyeksikan bank ini masih akan menaikkan suku bunga acuannya hingga menjadi 4,75% pada akhir 2022 guna meredam peningkatan inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kita sudah sampaikan target NIM tahun ini sebesar 5,1%-5,5%. Kita meyakini bahwa rate 5,4% dapat dijaga pada level yang sama. Bahkan, kita punya keyakinan akan sedikit meningkat dengan apa yang telah dicapai pada semester I-2022," kata Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri baru-baru ini. 

Baca Juga: Pastikan Spin Off, Bank Jatim (BJTM) Sebut Buka Kemungkinan Unit Syariah Bisa IPO

Namun, Bank Mandiri melihat tantangan perseroan di tengah kenaikan suku bunga ini adalah bunga dana (cost of fund/CoF). Perseroan memperkirakan CoF akan terjadi kenaikan sebesar 10 bps sampai akhir tahun dari 1,3% pada Juni 2022. 

Hanya saja, Sigit bilang, risiko kenaikan biaya dana bisa ditekan selama rasio dana murah (current account saving account/CASA) dijaga seperti saat ini di level 75%. Berikut dengan inisiatif menghimpun dana murah melalui aplikasi Livin' dan Kopra dalam beberapa waktu belakangan.

Sigit mengakui bahwa kenaikan bunga acuan BI akan mendorong bank menyesuaikan tingkat bunga kredit walaupun tidak serta merta. Pasalnya, perseroan perlu mempertimbangkan beberapa faktor dalam melakukan penyesuaian suku bunga diantaranya likuiditas, kondisi usaha debitur, dan persaingan di pasar.

"Kenaikan bunga BI tidak serta merta akan diikuti di sisi lending rate, sangat tergantung atau mempertimbangkan banyak sekali faktor. Bank Mandiri akan mempertimbangkan sisi yang terbaik secara keseluruhan supaya bisa memberikan return yang baik, sekaligus terjaga baik serta tumbuh secara sehat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×