kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada tahun ini, Adira Finance bakal rilis obligasi minimal Rp 9,3 triliun


Selasa, 02 Maret 2021 / 04:15 WIB
Pada tahun ini, Adira Finance bakal rilis obligasi minimal Rp 9,3 triliun

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi belum jelas kapan berakhir, industri multifinance optimis bisnis pembiayaan bakal bergulir deras tahun ini. Kini, para pelaku mulai menyiapkan strategi pendanaan guna mencapai target bisnis tersebut. 

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membidik pembiayaan di sepanjang 2021 senilai Rp 24 triliun. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan nilai itu tumbuh sekitar 30% dibandingkan tahun lalu hanya Rp 18 triliun. 

Agar pembiayaan itu sesuai dengan target, Adira Finance setidaknya membutuhkan pendanaan paling sedikit senilai Rp 9,3 triliun. Lantaran tahun ini multifinance dengan sandi saham ADMF ini memiliki surat utang yang jatuh tempo senilai Rp 9,3 triliun. 

Baca Juga: Genjot pembiayaan, MTF butuh pendanaan hingga Rp 15 triliun di sepanjang 2021

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan selain pendanaan melalui obligasi, perusahaan juga melakukan pendanaan melalui pinjaman bank. Bahkan pendanaan utama Adira Finance berasal dari joint financing dengan PT Bank Danamon Tbk (BDMN). 

Dalam memperoleh kebutuhan pendanaan tahun lalu, Adira Finance berhasil menerbitkan obligasi pada bulan Juni 2020 sebesar Rp 1,5 triliun. Perusahaan juga telah menggunakan fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri sebesar US$ 300 juta dimana pinjaman ini telah sepenuhnya dilakukan lindung nilai (fully hedged) baik dari pokok maupun suku bunganya.

“Adira Finance juga mendapatkan dukungan standby facility setara dengan US$ 280 juta,” papar Made pada pekan lalu. 

Total pinjaman eksternal Perusahaan per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 16,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik luar negeri dan dalam negeri yang berkontribusi sebesar 54% dan obligasi sebanyak 46%.

Selanjutnya: Strategi industri multifinance siapkan pendanaan untuk pembiayaan pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×