Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengumumkan realisasi kinerja lifting minyak dan salur gas pada semester I 2023 belum mencapai target yang ditetapkan.
Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala seperti penghentian produksi secara tidak terduga (unplanned shutdown) dan melesetnya jadwal produksi (on stream) sejumlah lapangan gas.
Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menjelaskan sampai dengan akhir Juni 2023, lifting minyak yang sudah diserahkan pada off taker sebesar 615,5 Million Barrels of Oil per Day (MBOPD) atau lebih tinggi 0,65% year on year (YoY) yang sebesar 614,5 MBOPD di semester I 2022.
“Namun, realisasi lifting minyak di tengah tahun ini 99,5% dari target semester I 2023 yang sebesar 618,7 MBOPD,” jelasnya.
Baca Juga: Harga Turun, Nilai Ekspor CPO, Batubara dan Besi Baja Indonesia Menyusut
Nanang menyatakan, kinerja lifting minyak yang belum mencapai target ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi SKK Migas untuk mengakselarasi produksi sehingga target bisa tercapai seratus persen di akhir tahun nanti.
Di sepanjang tahun ini, SKK Migas menargetkan lifting minyak sebesar 660 MBOPD.
Adapun sampai dengan Juni 2023, SKK Migas mencatat realisasi salur gas sebanyak 5.308 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau lebih rendah dari realisasi semester I 2022 sebesar 5.326 MMSCFD.
Salur gas di tengah tahun ini mencapai 99,7% dari target yang ditetapkan SKK Migas pada semester I 2023 sebesar 5.322 MMSCFD.
Nanang menjelaskan, belum sampainya target salur gas di pertengahan tahun ini karena berkaitan dengan unplanned shutdown dan beberapa proyek lapangan gas tidak on stream sesuai targetnya. Misalnya saja Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Train III Tangguh.
Di Jambaran Tiung Biru dikabarkan terjadi beberapa kali trip sehingga terhitung sebagai unplanned shut down. Sedangkan Train III Tangguh yang awalnya ditargetkan on stream pada Maret 2023 akhirnya diprediksi baru bisa berproduksi November 2023.
Baca Juga: Bidik Kontrak Baru, Cek Rekomendasi Saham Emiten Jasa Penunjang & Pelayaran Migas
SKK Migas juga turut mencatatkan realisasi rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) sebesar 52,9% lebih kecil dibandingkan pencapaian semester I 2022 yang sebesar 77%.
Nanang menyatakan, sejatinya pencapaian RRR ini sudah cukup bagus karena realisasinya 278% dari target yang dicanangkan pada semester I 2023 yang sebesar 19%.
Di sepanjang tahun ini, SKK Migas menargetkan RRR bisa tercapai di tingkat 100%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News