kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pacu Kinerja 2022, Begini Strategi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)


Sabtu, 09 April 2022 / 21:00 WIB
Pacu Kinerja 2022, Begini Strategi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melihat industri peternakan masih memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Antonius Harwanto, Direktur Japfa mengatakan, Japfa Comfeed Indonesia berharap bisa mencetak kinerja pendapatan dan laba bersih yang lebih baik pada tahun 2022.

Dia mengungkapkan, hal ini tak lepas dari pengendalian Covid-19 yang semakin terkendali. “Pemerintah telah menunjukan upaya kerasnya untuk menangani Covid-19, dan ini menjadi satu hal yang positif yang kami rasakan, tahun 2022 ini kami berharap kinerja bisa lebih baik,” kata dia dalam paparan publik JPFA, Rabu (6/4).

Meski demikian, Putut Djagiri, Kepala Divisi Keuangan Korporasi JPFA menegaskan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Japfa. Misalnya saja faktor global pada awal tahun 2022 berupa ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Japfa (JPFA) Akan Menebar Dividen Rp 60 per Saham

Menurut dia, perkembangan terakhir antara Rusia dan Ukraina yang dapat mengganggu ekonomi global, hingga rantai pasokan dan harga komoditas. Hal ini dapat berdampak pada biaya bahan baku, bahan bakar dan daya beli konsumen. Sebagai informasi, sekarang ini JPFA masih impor bahan baku sebesar 30%.

Tekanan inflasi global yang berasal dari ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral, kemacetan rantai pasokan, dan biaya produksi yang melonjak dapat memberikan ancaman tekanan harga dan pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen.

“Faktor-faktor global tersebut juga berdampak terhadap perekonomian nasional dan industri perunggasan di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Kompak Meningkat pada Tahun 2021

Kemudian, sambung Putut, berubahnya pola konsumsi masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga masih menjadi satu tantangan pada tahun 2022.

Guna meningkatkan kinerja tahun ini, JPFA juga terus meningkatkan digitalisasi. Selain itu, JPFA tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal. Japfa masih akan memprioritaskan capital expenditure (capex) untuk investasi yang sifatnya jangka pendek-menengah dan rutin.

JPFA juga akan konsisten melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas dengan hati-hati, fokus dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

“Kami akan terus memperkuat bisnis hilirnya melalui pengembangan bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, serta mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet ritel yang dimiliki baik secara offline maupun online,” papar Putut.

Baca Juga: Laba Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Melesat 119,57% pada 2021

Dalam kesempatan yang sama, Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan JPFA menyatakan, pada tahun ini JPFA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,9 triliun hingga Rp 2 triliun.

“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capex relatif konstan, dan capex itu sebagian besar mendukung infrastruktur, juga operasional poultry maupun aquaculture, dan bisnis kami yang lain di barang-barang konsumsi,” kata Erwin.

Sepanjang tahun lalu, JPFA telah merealisasikan belanja modal senilai 1,92 triliun atau lebih besar 16,36% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 1,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×