kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK harap bunga pinjaman fintech P2P lending bisa ditekan


Jumat, 19 Februari 2021 / 04:15 WIB
OJK harap bunga pinjaman fintech P2P lending bisa ditekan

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh industri fintech peer to peer (P2P) lending di 2021. Deputi Bidang Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK Munawar Kasan menyebut salah satunya terkait bunga pinjaman.

Ia bilang Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) telah menetapkan batas bunga pinjaman maksimal 0,8% per hari. Bahkan Ia menyebut bunga pinjaman akan lebih rendah pada pinjaman produktif dibandingkan multiguna.

“Ini menjadi tantangan di 2021, bagaimana bunga bisa di tekan lagi. Dengan mempertajam credit scoring dan artificial intelligence yang lebih andal,” ujar Munawar dalam diskusi virtual.

Baca Juga: OVO luncurkan fitur pembayaran SPP dari SD hingga perguruan tinggi

Selain itu, pandemi juga telah menjadi tantangan utama bagi industri. Terbukti dari data penyaluran pinjaman pada April hingga Juli 2020 mengalami penurunan mulai membaik pada Agustus.

“Kita optimis ke depan pada tahun ini, melihat kondisi perekonomian yang makin baik maka penyaluran juga akan terus tumbuh meski tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Tantangan berikutnya, mengenai kualitas dan memperluas pembiayaan ke luar Jawa,” paparnya.

Selain itu mulai 1 April mendatang akan ada penerapan pelaporan penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi P2P lending. Ia bilang tantanganya bagaimana bisa memastikan tidak ada pencucian uang.

Baca Juga: Cahlez kejar tambahan 5.000 merchant baru pada tahun 2021

Munawar menyatakan meski pandemi telah menyengat perekonomian, bisnis masih tumbuh. Ia bilang sepanjang 2020 penyaluran pinjaman P2P lending tumbuh 26,27% yoy sebesar Rp 74,41 triliun. Padahal sebelumnya, pertumbuhan P2P lending sampai ratusan persen.

“Dari sisi pertumbuhan memang menurun, tapi ini pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan pertumbuhan-pertumbuhan industri atau pertumbuhan ekonomi,” pungkas Munawar.

Selanjutnya: P2P lending AdaKami targetkan penyaluran pinjaman Rp 12 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×