kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) September ada di US$ 150,03 per ton


Selasa, 07 September 2021 / 07:05 WIB
Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) September ada di US$ 150,03 per ton

Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan batubara yang terus meningkat di China mampu mendongkrak Harga Batubara Acuan (HBA) bulan September 2021 hingga ke  US$ 150,03 per ton. 

Angka ini naik US$ 19,04 per ton dibanding HBA bulan Agustus 2021 yang mencapai angka US$ 130,99 per ton.

"Ini adalah angka yang cukup fenomenal dalam dekade terakhir. Permintaan China yang tinggi melebihi kemampuan produksi domestiknya serta meningkatnya permintaan batubara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa seiring dengan tingginya harga gas alam melambungkan HBA ke angka USD150,03 per ton," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Senin (6/9).

Menurut Agung, faktor-faktor tersebut di atas telah mendorong harga batubara global ikut terimbas naik dan mencatatkan rekor dari bulan ke bulan.

Baca Juga: Permohonan revisi RKAB disetujui, MBAP kejar produksi 4 juta ton batubara tahun ini

Sempat melandai pada Februari-April 2021, HBA mencatatkan kenaikan beruntun pada periode Mei-Juli 2021 hingga menyentuh angka US$ 115,35 per ton di Juli 2021. Kenaikan tersebut terus konsisten hingga bulan September 2021 dengan mencatatkan rekor tertinggi baru.

Sebagai informasi, HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Nantinya, HBA September akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) menambah kapasitas angkut batubara jadi 72 juta ton per tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×