kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,52   -24,21   -2.61%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance harapkan kebijakan diskon PPnBM berlanjut pada tahun 2022


Jumat, 19 November 2021 / 06:15 WIB
Multifinance harapkan kebijakan diskon PPnBM berlanjut pada tahun 2022

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -

 JAKARTA. Di saat ekonomi mulai terlihat pulih, beberapa perusahaan multifinance terus menggenjot bisnis pembiayaan baru yang dimiliki. Nyatanya, pertumbuhan pembiayaan baru yang didapat saat ini tak lepas dari beberapa stimulus seperti diskon PPnBM 100% yang diberikan sejak awal tahun ini.

Sayangnya, diskon PPnBM 100% akan segera berakhir di akhir tahun ini. Beberapa perusahaan multifinance pun berharap stimulus ini masih bisa diperpanjang lagi di tahun depan, setidaknya hingga kuartal pertama 2022.

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman pun bilang bahwa selama ini diskon PPnBM meningkatkan animo masyarakat yang cukup tinggi untuk membeli kendaraan baru.  

Terlebih, ia mengingatkan bahwa industri otomotif memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian masyarakat karena banyak industri terkait yang ikut terdorong naik seiring dengan kenaikan industri otomotif. “Tentunya kami mendukung jika program tersebut dapat diperpanjang sekaligus implementasi kebijakan lain agar terjadi peningkatan perekonomian secara keseluruhan,” ungkapnya.

Baca Juga: Mandala Finance akan menerbitkan obligasi dengan bunga hingga 9,25%

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menambahkan bahwa pihaknya berharap diskon tersebut masih dilanjutkan mengingat banyak masyarakat yang ingin ambil pembiayaan kendaraan baru tetapi stok tidak tersedia. “Mereka baru dapat unit di Januari sampai Maret 2022. Karena hal ini baiknya PPNBM 0% bisa diperpanjang sampai Maret 2022,” ujar Harjanto.

Selain itu, Harjanto bilang di periode kuartal tahun depan diprediksi harga kendaraan akan naik akibat bahan baku kendaraan yang juga naik. Sehingga, jika PPnBM kembali normal dikhawatirkan akan membuat penjualan kendaraan baru kembali lesu.

Sekadar informasi saja, dampak stimulus PPnBM 100% memberikan pertumbuhan untuk pembiayaan baru di Clipan Finance. Contohnya, selama Juni 2021 pembiayaan mencapai Rp 200 miliar, sementara di Oktober 2021, pembiayaan baru per bulannya mencapai Rp 411 miliar. “Di era pemulihan Covid-19 memang dibutuhkan stimulus agar industri otomotif dan pembiayaan bisa kembali bertumbuh,” imbuh Harjanto.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Mandiri Tunas Finance, William Francis yang menyampaikan bahwa untuk periode kuartal pertama tahun depan, MTF melihat masih dibutuhkan stimulus seperti diskon PPnBM untuk mempertahankan momentum kenaikan penjualan mobil baru. “Menurut saya, pemerintah bisa evaluasi situasi nya di Maret 2022, bisa dilihat untuk bisa dikendorkan atau dipertahankan,” ujar William.

Baca Juga: Peningkatan penjualan sepeda motor turut mendongkrak kinerja FIF Group

Ia pun bilang bahwa secara total pembiayaan bisnis, tahun 2022 masih menjadi tantangan berat untuk langsung kembali ke kondisi seperti sebelum pandemi. MTF pun akan mempertahankan agresivitas bisnis dan mitigasi risiko yang sudah diterapkan.

Saat ini, aset pembiayaan MTF pun masih turun 15% dibandingkan tahun 2019. Secara ytd, nilainya mencapai Rp 39,3 triliun per Oktober 2021. Namun, untuk pembiayaan baru, penyalurannya sudah mengalami pertumbuhan 20% yoy. Sepanjang sepuluh bulan di tahun ini nilainya mencapai Rp 16,3 triliun.

Selanjutnya: Multifinance terus memacu pembiayaan multiguna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×