Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Warga Shanghai bisa segera lepas dari penguncian alias lockdown akibat Covid-19. Setelah lebih dari enam minggu lockdown, Shanghai akan melonggarkan lagi pembatasan dan memungkinkan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal kembali mulai 1 Juni mendatang.
Penguncian akan dibuka setelah 15 dari 16 distrik di Shanghai melaporkan telah menekan kasus Covid-19 hingga 0% di luar area karantina.
Wakil Walikota Shanghai Zong Ming memberikan jadwal yang paling jelas untuk aktivitas kembali normal pada konferensi pers secara online, Senin (16/5), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Lockdown Meluas, Ekonomi China Merosot di Bulan April 2022
Kebijakan ini tentu menjadi kabar baik bagi 25 juta penduduk Shanghai yang telah frustrasi oleh penguncian lebih dari enam minggu dan tidak mendapat pesan yang konsisten tentang kapan mereka dapat melanjutkan hidup mereka.
Pejabat Shanghai menyatakan, epidemi di Shanghai telah terkendali. Namun target mereka, hingga 21 Mei tetap akan mencegah rebound infeksi Covid-19, yang berarti pembatasan akan tetap diberlakukan.
Menghilangkan kasus di luar area karantina adalah syarat utama untuk melanjutkan kehidupan normal di bawah kebijakan ketat nol-Covid China.
Shanghai berencana secara bertahap menambah penerbangan domestik dan layanan kereta api, dan mulai Senin akan mulai membuka kembali supermarket, toko serba ada, dan apotek.
Penguncian Shanghai, bersama dengan pembatasan Covid-19 di banyak kota Cina lainnya, telah menghancurkan ekonomi China dan mengganggu rantai pasokan global.
Aktivitas ekonomi merosot tajam pada April 2022 karena penguncian yang meluas berdampak besar pada konsumsi, produksi industri, dan lapangan kerja, menambah kekhawatiran bahwa ekonomi dapat menyusut pada kuartal kedua.
Biro statistik China pada hari Senin (16/5), memperkirakan ekonomi China akan membaik di bulan Mei dan pemulihan konsumsi akan lebih cepat.
Baca Juga: Ekonomi China Terpukul Akibat Kebijakan Zero Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
