kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MTLA Optimistis Bisnis Sewa dan Beli Gedung Perkantoran Akan Tumbuh Bertahap


Jumat, 12 Agustus 2022 / 07:15 WIB
MTLA Optimistis Bisnis Sewa dan Beli Gedung Perkantoran Akan Tumbuh Bertahap

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (Metland) optimistis bisnis sewa dan beli gedung perkantoran akan tumbuh bertahap seiring dengan pelonggaran PPKM di sepanjang 2022.

Perseroan melihat di tahun ini bisnis gedung perkantoran masih menghadapi beberapa tantangan. Meski demikian, emiten berkode saham MTLA di Bursa efek Indonesia (BEI) ini menargetkan tingkat okupansi gedung perkantoran bisa mencapai 84% baik sewa maupun beli.

Direktur MTLA, Olivia Surodjo mengungkapkan, sampai dengan saat ini, perseroan hanya memiliki dan mengoperasikan gedung perkantoran yang beroperasi di Bekasi yakni M Gold Tower. Hingga Juni 2022 permintaan sewa atau beli pada gedung perkantoran M Gold Tower masih sama dan belum ada perubahan atau penambahan, dengan okupansi kurang lebih 84%.

Baca Juga: Bidik Kaum Milenial, Metropolitan Land (MTLA) Luncurkan Hunian Baru

“Bisnis gedung perkantoran saat ini masih menghadapi beberapa tantangan. Hal tersebut didorong oleh faktor pola kerja hybrid (offline dan online) yang masih menjadi alternatif setiap perusahaan, sehingga permintaan ruang perkantoran masih ditunda,” jelas Olivia kepada Kontan.co.id, Kamis (11/8).

Lebih lanjut, dia mengatakan perseroan belum memiliki rencana untuk menambah gedung baru tahun ini. Artinya, perseroan hanya mengandalkan pendapatan dari gedung perkantoran di Bekasi saja.

 

"Dalam waktu dekat kami belum ada rencana lagi untuk menambah gedung perkantoran karena market yang belum mendukung,” paparnya. 

Meski demikian, Olivia pun menargetkan hingga akhir tahun, bisnis gedung perkantoran dan apartemen ini setidaknya bisa memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp 38 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×