kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Momen Lebaran 2021, GPBSI catat kenaikan pengunjung bioskop dan omzet harian


Rabu, 19 Mei 2021 / 10:20 WIB
Momen Lebaran 2021, GPBSI catat kenaikan pengunjung bioskop dan omzet harian

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada momen Hari Raya Lebaran 2021 Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mencatat adanya kenaikan kunjungan dan pendapatan (omzet) harian dibandingkan masa sebelum Lebaran.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin menuturkan pengelola bioskop bisa meraup penghasilan di atas Rp10 juta sampai Rp20 juta per hari.

"Sebelum Lebaran belum kelihatan, ketika sudah Lebaran ada kemajuan. Tetapi perolehan ini pun masih sangat jauh dibandingkan masa sebelum pandemi, dimana nilai omset harian minimal Rp30 juta sampai Rp50 juta per hari," jelasnya saat dihubungi Kontan, Selasa (18/5).

Sebagai informasi, GPBSI mewakili para pengusaha bioskop yang terdiri dari Cinema XXI, CGV, Cinepolis, Dakota Cinema, Platinum, Flix Cinema, Kota Cinema, Lotte Cinema, New Star Cineplex, dan bioskop independen. Data terakhir mengenai jumlah gedung dan layar dihimpun GPBSI pada Oktober 2020 silam.

Baca Juga: Platinum Cineplex mencatat kenaikan penonton sekitar 45% selama lebaran kemarin

Jaringan bioskop Cinema XXI memiliki 218 gedung dan 1.182 layar. Jaringan bioskop CGV memiliki 68 gedung dan 397 layar. Jaringan bioskop Cinepolis punya 62 gedung yang terdiri dari 308 layar. Sementara, jaringan bioskop New Star Cineplex punya 27 gedung dan 58 layar.

Jaringan bioskop Platinum sebanyak 10 gedung dan 34 layar. Untuk bioskop independen/mini jaringan seperti Dakota Cinema, Flix Cinema, Kota Cinema, dan Lotte Cinema jumlahnya perlu ditinjau kembali. Namun, penghitungan totalnya sekitar 22 gedung dengan 75 layar.

Ia melanjutkan, mengenai film yang diputar terjadi beberapa perbedaan. Djonny menjelaskan jika film impor sangat populer di bioskop daerah Jabodetabek sedangkan di luar kawasan tersebut, terutama kawasan daerah, film lokal lebih populer.

Djonny menyatakan ke depannya, pihaknya tidak memiliki strategi bisnis khusus tertentu. Pihaknya hanya akan terus melanjutkan promosi film yang ada serta menjalankan protokol kesehatan ketat agar tidak terjadi klaster.

"Kebijakan paling penting dipegang Pemerintah. Jadi kami, hanya berharap jika vaksin ini berhasil dan masyarakat kembali ke bioskop. Kami juga berharap Pemerintah setidaknya meringankan pembayaran listrik, sebab itu yang paling memberatkan pengelola bioskop," tutup dia.

Selanjutnya: Marvel Studios umumkan film-film terbaru hingga 2023, ini judul dan jadwal tayangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×