Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) bertekad untuk meneruskan kinerja keuangan positif pada 2023. Hal ini berbekal oleh moncernya prospek bisnis sewa kendaraan dan penjualan kendaraan bekas.
Sebagai informasi, MPMX mencetak kenaikan pendapatan 7% year on year (YoY) menjadi Rp 12,7 triliun pada 2022. Di saat yang sama, laba bersih MPMX meningkat signifikan 60,7% YoY menjadi Rp 662 miliar.
Natalia Lusnita, GM Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika menyampaikan, berkaca dari capaian kinerja sepanjang 2022, pihaknya optimistis dapat menjalankan bisnis pada 2023 dengan capaian pertumbuhan pendapatan sekitar 15%-20%.
“Optimisme ini dilatarbelakangi oleh kondisi industri otomotif yang menunjukkan pemulihan dan prospek yang lebih baik,” ujar dia, Senin (11/4).
Baca Juga: Laba Bersih Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Melesat 67% pada 2022
Sejumlah inisiatif strategis sudah dijalankan oleh MPMX sejak tahun lalu dan akan tetap dilanjutkan pada tahun ini. Salah satunya adalah menjaga arus kas tetap positif. Selain itu, MPMX terus memperkuat fundamental melalui cost leadership dan produktivitas.
MPMX juga mengembangkan kolaborasi antar lini bisnis sekaligus secara aktif dan konsisten mencari peluang kemitraan dengan mitra strategis dari berbagai industri yang dapat mendukung ekosistem bisnis perusahaan.
Natalia melanjutkan, penjualan mobil bekas MPMX melalui balai lelang AUKSI telah menunjukkan performa mengesankan pada awal tahun ini. Tercatat, penjualan mobil bekas lewat balai lelang tersebut naik 39% pada bulan Maret 2023 dibandingkan penjualan pada bulan sebelumnya.
Sebanyak 90% penjualan mobil bekas MPMX ditujukan untuk segmen bisnis atau pedagang.
Bisnis sewa kendaraan MPMX melalui MPM Rent juga cukup menjanjikan pada 2023. Sejauh ini, MPMX fokus pada menyewakan kendaraan secara business to business (B2B), sehingga porsi jasa rental kendaraan untuk segmen korporasi cukup dominan yakni sekitar 90%.
Para pelanggan korporasi tersebut menyewa kendaraan dari MPMX dengan skema penyewaan jangka panjang.
MPMX pun baru memasuki bisnis sewa kendaraan secara business to consument (B2C) pada Februari lalu, yang mana skemanya adalah penyewaan jangka pendek. Lantaran baru bergulir, unit kendaraan yang dialokasikan untuk penyewaan B2C masih terbatas.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 8,9 Triliun di Kuartal I 2023
“Namun, dengan alokasi unit sejauh ini kami sudah mendapat booking-an yang melebihi target awal dari yang ditetapkan,” tukas Natalia.
Ia pun menyebut, sampai saat ini mayoritas mobil yang disewakan atau dijual dalam kondisi bekas masih berupa mobil tipe multi purpose vehicle (MPV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News