Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mining Industry Indonesia atau Mind ID bakal mengkaji potensi kerja sama bisnis kendaraan listrik bersama Arrival Ltd, pabrikan kendaraan listrik asal Inggris yang berkantor pusat di London. Rencana kerja sama antar keduanya diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melalui cuitan akun twitter-nya pada Sabtu (1/10).
Erick berujar, Mind ID dan Arrival bekerja sama mengembangkan Pabrik Mikro untuk kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di Indonesia dan Asia Tenggara.
“Kami mengajak mitra strategis untuk berinvestasi, berkolaborasi, dan meningkatkan nilai di sektor industri Indonesia demi membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” tulis Erick (1/10).
Baca Juga: MIND ID Collaborates with Arrival to Plan Development of Electric Vehicles
Beberapa bulan sebelumnya, rombongan Mind ID dan Kementerian BUMN sudah pernah menyambangi “markas” Arrival di Inggris pada 20 Mei 2022 lalu. Pertemuan yang dihadiri oleh Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso dan Founder & CEO ARRIVAL, Denis Sverdlov, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi solusi pasokan potensial seperti baterai dan aluminium, serta membahas desain dan pengembangan kendaraan listrik.
Asal tahu, Arrival dikabarkan tengah berupaya meningkatkan rantai pasokan dan mengamankan bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik global. Dalam siaran pers yang dirilis 1 Juli 2022 lalu, manajemen Mind ID menyebutkan bahwa kelebihan metode microfactory yang dimiliki oleh Arrival memunculkan potensi kerja sama antara Mind ID dengan perusahaan asal Inggris tersebut.
“Dengan metode microfactory, Arrival merevolusi pendekatan tradisional untuk produksi kendaraan dengan menghilangkan biaya pengiriman dan memaksimalkan nilai tambah melalui perancangan dan produksi produk lokal. Inilah inti dari potensi kolaborasi dengan MIND ID di Asia Tenggara,” tulis manajemen Mind ID dalam siaran pers.
Dihubungi terpisah (3/10), SVP Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan bahwa Mind ID menunjuk PT Industri Baterai Indonesia alias Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk melaksanakan studi kelayakan bersama dengan Arrival Ltd di tahap awal ini.
Studi tersebut, kata Heri, ini meliputi studi pasar dan kelayakan proyek untuk ekspansi bisnis EV di wilayah Asia Pasifik. Heri tidak merinci estimasi detail rencana kerja sama yang ingin dijajaki serta estimasi investasi yang hendak dibenamkan lewat kerja sama tersebut.
“Dari hasil kajian tersebut, akan dapat diperoleh estimasi nilai investasinya dan rencana kerjasamanya, sebagai tahap berikutnya,” kata Heri saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/10).
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai, kerja sama antara pihak Mind ID dengan Arrival bisa membawa peningkatan penciptaan nilai atawa value creation pada tambang mineral yang dimiliki oleh RI.
Baca Juga: MIND ID Dukung Penuh Program Membentuk Ekosistem EV Baterai
“Artinya hilirisasi (mineral) bisa dipercepat,” ujar Toto kepada Kontan.co.id (3/10).
Lebih lanjut, Toto juga memberi catatan agar rencana kerja sama dengan Arrival bisa ditindaklanjuti dengan langkah yang konkret.
“Harus dilihat juga Mind Id itu shareholder dari IBC. Sudah lebih dari setahun IBC meneken kerjasama dengan mitra global battery manufacture, yaitu CATL dan LG Chem, tapi belum nampak progres signifikan sampai sekarang. Mudah-mudahan Arrival Ltd bukan cuma sekedar janji kosong tapi bisa segera direalisasi,” tandas Toto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News