kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Militer AS Titahkan 2.000 Personel Bersiap Ditempatkan di Timur Tengah


Rabu, 18 Oktober 2023 / 11:17 WIB
Militer AS Titahkan 2.000 Personel Bersiap Ditempatkan di Timur Tengah
ILUSTRASI. Pada Selasa (17/10/2023), militer AS memerintahkan 2.000 personelnya untuk bersiap ditempatkan di Timur Tengah. REUTERS/Lukas Barth

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Selasa (17/10/2023), militer AS memerintahkan 2.000 personelnya untuk bersiap ditempatkan di Timur Tengah. Langkah ini dilakukan sebagai unjuk kekuatan di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.

Melansir AFP, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pengerahan tersebut akan memungkinkan Amerika Serikat merespons lebih cepat terhadap krisis yang terjadi. Sementara, Gedung Putih menekankan pihaknya tidak bermaksud untuk menempatkan pasukan tempur AS di lapangan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan mempersiapkan pasukan untuk dikerahkan sebenarnya adalah mengirimkan sinyal pencegahan.

“Kami tidak ingin konflik ini meningkat dan meluas. Tidak ada rencana atau niat untuk menempatkan pasukan AS dalam pertempuran di Israel," kata Kirby kepada CNN.

Pengerahan personel militer ini dilakukan ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel pada hari Rabu untuk menggarisbawahi dukungan Washington terhadap sekutu dekatnya.

Namun Biden juga berharap untuk mencegah meningkatnya perang di Gaza agar tidak meluas ke konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Baca Juga: WHO Mengecam Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit di Gaza

Kirby menilai, sejauh ini, Gedung Putih belum melihat tanda-tanda keterlibatan Iran yang lebih mendalam dalam konflik tersebut.

“Di luar retorika… tidak, kami belum melakukannya,” katanya.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah para pejuang kelompok Islam tersebut menerobos perbatasan Gaza yang dijaga ketat pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar adalah warga sipil, dan menyandera sedikitnya 199 orang.

Israel membalasnya dengan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 2.700 orang, sebagian besar warga sipil, serta melakukan pengepungan yang melumpuhkan Gaza, dan mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan sebagai persiapan serangan darat.

Baca Juga: Ini Reaksi Dunia Terkait Ledakan Rumah Sakit di Gaza yang Menewaskan Ratusan Orang

"Amerika Serikat telah mengerahkan dua kapal induk ke wilayah tersebut untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel," kata Austin pekan lalu.

Media AS melaporkan pasukan yang disiapkan untuk dikerahkan akan mencakup peran pendukung, seperti bantuan medis dan penanganan bahan peledak.



TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

×