kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski puncak lonjakan Covid-19 sudah lewat, Wamenkes minta masyarakat tetap waspada


Selasa, 07 September 2021 / 06:40 WIB
Meski puncak lonjakan Covid-19 sudah lewat, Wamenkes minta masyarakat tetap waspada

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia telah melalui masa puncak kasus lonjakan yang terjadi karena varian Delta. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan, meski kasus konfirmasi, kasus perawatan di rumah sakit dan kasus kematian terus menurun, Indonesia tetap harus waspada mengantisipasi adanya potensi gelombang lainnya.

Terlebih beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam masih menunjukkan adanya tren kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19.

"Inilah saatnya kita melakukan penguatan terhadap ketahanan medis. Karena peningkatan kasus itu terjadi juga di beberapa tempat di Amerika Serikat, di Inggris dan Israel. Di Amerika Serikat angka vaksinasi yang sudah sedemikian baik hingga 52% Inggris 63%, terjadi lagi kenaikan karena kasus. Ini disebabkan karena abai protokol kesehatan," jelas Dante dalam konferensi pers perkembangan PPKM, Senin (6/9).

Secara nasional positivity rate nasional terus mengalami tren penurunan. Saat ini positivity rate nasional ada di level 6,97%, dimana standar WHO kurang dari 5%.

Baca Juga: Masyarakat perlu menyiapkan diri untuk hidup bersama Covid-19, ini alasannya

Dante mengingatkan setiap kali terjadi kenaikan mobilitas masyarakat maka selalu disertai dengan peningkatan kasus. Oleh karenanya perlu antisipasi kenaikan pada saat libur Maulid Nabi Muhammad yang jatuh di bulan depan.

Dalam strategi penanganan pandemi, Dante mengatakan terdapat tiga hal utama yaitu peningkatan tes epidemologi, peningkatan pelacakan rasio kontak erat dan percepatan vaksinasi.

Kemudian implementasi PPKM berlevel harus tetap dilakukan dan ditetapkan, serta pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan.

Untuk ketersediaan obat secara nasional sampai saat ini dipastikan mencukupi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, untuk multivitamin hingga akhir September ini terdapat stok 41,8 juta, jauh di atas kebutuhan sebanyak 8,29 juta.

Kemudian Favipiravir stok hingga akhir September ialah 103,3 juta, Remdesivir terdapat stok hingga September 1,24 juta, Tocillizumab 400mg/20mg sebanyak 11.128, IVIg 5% 50 ml 170.779, Oseltamivir terdapat stok 7,34 juta, Azythromycin 12,39 juta, Ivermectin sebanyak 4,21 juta.

Selanjutnya: PPKM Jawa Bali lanjut hingga 13 September, PPKM di Yogyakarta turun ke level 3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×