Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan upaya memperbaiki iklim investasi terus dilakukan demi menjaring investor sektor hulu migas.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan perbaikan iklim investasi juga bagian dari upaya mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada tahun 2030.
Arifin mengungkapkan, tren global dan lokal yang muncul, seperti revolusi minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat, transisi energi, pandemi Covid dan harga minyak yang rendah telah menciptakan pasar yang sangat kompetitif untuk mendapatkan investasi di bisnis hulu migas.
Baca Juga: Dorong investasi, sejumlah kerjasama hulu migas diteken antara pemerintah dan KKKS
Arifin menambahkan, menurut perusahaan konsultan migas seperti Woodmac, IHS atau Rystad, Indonesia dianggap sebagai tempat yang menarik untuk investasi. Daya tarik tersebut lebih didorong oleh prospek sumber daya migas. Sementara, pada sistem fiskal dan risiko minyak dan gas, terdapat begitu banyak ruang untuk perbaikan.
"Kita harus membangun kesadaran bahwa kita sedang bersaing dengan negara-negara penghasil minyak lain di seluruh dunia untuk mendapatkan investasi dan oleh karena itu kita harus memperbaiki iklim investasi kita," ungkap Arifin pada acara Oil And Gas Investment Day yang digelar secara virtual, Kamis (17/6).
Arifin mengungkapkan, salah satu langkah perbaikan investasi dilakukan dengan merubah sejumlah syarat dan ketentuan dalam proses lelang Wilayah Kerja (WK) Migas tahun 2021. Perubahan ini diharapkan membuat sektor hulu migas Indonesia lebih kompetitif.
Guna mewujudkan hal tersebut dirinya mengajak seluruh pemangku kepentingan berkontribusi dalam mengembangkan sektor migas Indonesia. "Kita harus membangun kemitraan strategis antara Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat," ucap Arifin.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, untuk meningkatkan daya tarik investasi, perlu dilakukan percepatan proses perumusan kebijakan yang melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan SKK Migas. "Untuk mempercepat peluncuran kebijakan fiskal yang lebih efektif yang mampu mendorong investor untuk meningkatkan kegiatan produksi dan eksplorasi di Indonesia," ungkap Dwi.
Baca Juga: Pembuat UU perlu perjelas rezim kegiatan usaha hulu migas pasca UU Cipta Kerja
Senada, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) Gary Selbie menyatakan bahwa acara yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian ESDM dan IPA, menjadi momentum investor untuk dapat mendengar lebih banyak tentang kemajuan terkini mengenai investasi hulu migas di Indonesia. IPA percaya bahwa prospek industri hulu migas Indonesia tetap sangat positif dengan beberapa cekungan dan target eksplorasi baru di banyak wilayah di Indonesia.
"Serta memiliki kesempatan untuk menyaksikan penandatanganan penting antara pemerintah dan berbagai investor minyak dan gas bumi. Kami juga mendapat kehormatan untuk mendengar dari Pak Tutuka, Dirjen Migas, tentang proses tender untuk beberapa blok migas baru yang akan segera dibuka," pungkas Gary.
Selanjutnya: Sejumlah perusahaan minyak dan gas sudah mulai melirik gas alam cair (LNG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News