kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Pemerintah Akan Fokus Mendahulukan Pengembangan Energi Listrik Panas Bumi


Kamis, 27 Oktober 2022 / 07:45 WIB
Pemerintah Akan Fokus Mendahulukan Pengembangan Energi Listrik Panas Bumi
ILUSTRASI. Potensi panas bumi di Indonesia melimpah yakni mencapai 24 GW namun yang dikembangkan baru 2,1 GW.

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, pemerintah akan berfokus mendahulukan pengembangan energi listrik panas bumi. Dia menilai, potensi panas bumi di Indonesia  melimpah yakni mencapai 24 GW namun yang dikembangkan baru 2,1 GW. 

Salah satu cara untuk mendanai pengembangan panas bumi adalah dengan mendorong perusahaan geothermal milik pemerintah, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk go public ke bursa.

Erick mengemukakan, PGE akan lebih dulu masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) karena cenderung memiliki keuangan yang lebih sehat, sementara PLN akan menyusul sembari memperbaiki kinerja keuangannya. 

"Step awal sudah kita lakukan dengan PGE, supaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satu pilihannya adalah Go Public, agar tidak membebani keuangan negara terus menerus," jelasnya dalam acara Webinar Special Event Road to G20 by Himpuni, Selasa (25/10). 

Baca Juga: PGE Kembangkan Teknologi Binary untuk Memaksimalkan Potensi Pembangkit Panas Bumi

Erick menyatakan, pihaknya akan mendahulukan pengembangan potensi panas bumi yang kemudian secara beriringan diikuti dengan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) lainnya. Erick mencontohkan, energi angin yang menurut salah satu konsultan potensinya besar di Banten dan Sumba 1,6 GW. 

Tidak hanya itu, potensi energi surya di Tanah Air juga cukup besar karena Indonesia merupakan negara tropis. Salah satu terobosan yang sudah dibangun ialah floating solar panel di Cirata (PLTS Cirata).

Menurutnya, melalui pengembangan PLTS Terapung ini menjadi opsi percepatan solar panel karena tidak perlu melewati hambatan pembebasan lahan yang bisa memakan waktu hingga tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×