kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menkes: Kebutuhan oksigen untuk tangani Covid-19 capai 2.400 ton per hari


Sabtu, 10 Juli 2021 / 04:00 WIB
Menkes: Kebutuhan oksigen untuk tangani Covid-19 capai 2.400 ton per hari

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid-19 sebelumnya sekitar 400 ton per hari. Namun, setelah terjadi lonjakan kasus saat ini, kebutuhan oksigen semakin meningkat bergerak ke 800 ton per hari dan bahkan mencapai 1.000 ton per hari.

“Yang kami sekarang sedang mempersiapkan, berdasarkan perhitungan, kami mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai 2.400 ton per hari,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).

Budi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan bagaimana menyuplai kebutuhan oksigen tersebut. Kemenkes telah melakukan simulasi kebutuhan oksigen.

Menurutnya, hampir seluruh kota di luar Pulau Jawa kondisi rumah sakitnya relatif cukup baik. Meski begitu, belajar dari pengalaman di Pulau Jawa, Kemenkes mesti memastikan pasokan oksigen lebih siap.

Baca Juga: Temasek dan Barito Pacific beri bantuan oxygen concentrator ke Indonesia

“Dan kami sudah menghitung kebutuhan oksigen ke masing-masing provinsi. Kami juga sudah membuat website khusus dimana setiap rumah sakit bisa memastikan data kebutuhannya, sehingga kami tahu, sisa oksigennya 12 jam lagi, 24 jam lagi, sehingga kami di pusat bisa membantu melakukan intervensi untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini,” ucap Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, setiap provinsi di Pulau Jawa akan membentuk Satgas Oksigen untuk mengetahui kebutuhan oksigen dalam penanganan Covid-19 di setiap rumah sakit. Satgas ini akan mendata menggunakan sistem yang telah disiapkan Kementerian Kesehatan.

“Nanti Satgas oksigen ini akan berhubungan dengan satgas di kantor pusat yang akan menghubungkan antara kebutuhan masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen-produen yang ada di Indonesia dan bahkan kalau memang memerlukan kita akan melakukan impor oksigen,” ujar Budi.

Selanjutnya: Kerap tak disadari, waspada gejala Covid-19 happy hypoxia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×