Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa penyewaan kapal dan jasa pengangkutan barang PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) selama Semester I-2023 mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 7,2%, dari Rp 872,93 miliar di Semester I-2022 menjadi Rp 810 miliar di Semester I-2023.
Melansir dari laporan keuangan, pendapatan ini disumbang dari sektor transportasi laut sebesar Rp 805,57 miliar dan sektor lain-lain senilai Rp 4,445 miliar.
Meski pendapatan perseroan turun, laba bersihnya justru naik 0,81%. Dari 64,964 miliar di Semester I-2022 menjadi Rp 65,493 miliar di Semester I-2023.
Terkait target pendapatan dan laba perseroan, Corporate Secretary Transcoal Pacific Anton Ramada mengatakan perseroan menargetkan pendapatan perseroan di tahun 2023 ini akan mengalami kenaikan sebesar 20%-30% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan di tahun 2022.
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Sudah Tambah Empat Armada Baru hingga Semester I
“Kemudian, dari sisi laba dapat disampaikan bahwa Perseroan menargetkan laba Perseroan di tahun 2023 akan mengalami kenaikan sekitar 50%–73 % dibandingkan dengan laba perseroan di tahun 2022,” jelas Anton saat dihubungi Kontan, Rabu (06/09).
Kemudian terkait anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan ungkap Anton telah menganggarkan dana sebesar Rp 923 miliar untuk digunakan sepanjang tahun 2023 ini.
“Perseroan telah merealisasikan Capex sebesar Rp 357M, yaitu sebesar 39% dari total Capex yang dianggarkan di tahun ini,” katanya.
Realisasi Capex tersebut jelasnya, dibuat untuk penambahan armada milik perseroan yaitu 2-unit floating crane, 1 unit tugboat dan 2 unit pusher barges, serta untuk keperluan docking.
Memasuki Semester II-2023, TCPI juga sedang menyiapkan ekspansi dari sisi penambahan secara bertahap jumlah armada milik untuk mengurangi jumlah armada yang disewa dari pihak ketiga.
“Dalam rencana ini, Perseroan bekerja sama dengan lembaga keuangan yang akan memberikan pinjaman untuk menambah dana dari kas Perseroan dalam pengadaan armada tersebut,” jelasnya.
Ekspansi lain yang sedang dan akan dilakukan oleh TCPI adalah menambah jumlah customer base, baik untuk angkutan kargo batubara maupun kargo curah lainnya (diversifikasi kargo angkutan).
“Selain itu TCPI juga berinisiatif untuk mencari potensial pelanggan-pelanggan lainnya termasuk dengan cara menghadiri pertemuan-pertemuan rutin yang dilakukan oleh pemilik tambang di mana pada kesempatan tersebut Perseroan dapat memperkenalkan jasa angkutan kepada pemilik tambang atau trader bahan tambang,” jelasnya.
TCPI di sisi lain melihat persaingan di industri pelayaran tanah air akan tetap bertumbuh mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya dengan sumber daya alam yang otomatis memerlukan jasa angkutan laut untuk pengangkutan dari suatu pulau ke pulau lain bahkan untuk tujuan negara lain.
“Adapun strategi Perseroan untuk memaksimalkan kinerja tahun ini adalah dengan mengoptimalisasi penggunaan armada milik sendiri untuk pengangkutan kargo. Kita juga berupaya untuk menambah jumlah pelanggan termasuk dengan cara mendiversifikasi kargo angkutan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News