Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perfilman pada 2020 banyak perubahan. Akibat pandemi virus Corona (COVID-19) penonton bioskop terus anjlok dan kini penayangan film lebih banyak melalui streaming atau platform on demand.
Pengusaha bioskop pun dibayang-bayangi kebangkrutan sebab sebagian besar bioskop telah tutup selama 9 bulan terakhir akibat terdampak pandemi covid-19 terlebih dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi, para pengusaha bioskop pun mulai kreatif, seperti yang dilakukan PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ). Manael Sudarman, Head of Sales and Marketing BLTZ mengatakan, pihaknya menerapkan berbagai strategi dalam menjaga bisnis ditengah pandemi, seperti menerapkan online ticketing system melalui web dan apps CGV, termasuk untuk food & beverages.
Selain itu, menyewakan Auditorium untuk kebutuhan kantor, private screening, dan lain-lain, memberikan promo-promo menarik untuk film film pilihan, bekerjasama dengan perbankan dengan menawarkan harga khusus untuk nasabah bank tertentu atau pengguna kartu bank tertentu. dan memberikan harga khusus dan tambahan benefit untuk CGV member.
"Kami belum banyak ruang untuk melakukan berbagai terobosan terobosan baru karena terbentur kondisi pandemi Covid-19, PSBB lokal dan perijinan dari pemerintah setempat," ungkap Manael kepada kontan.co.id, Selasa (5/1).
Manael mengklaim kinerja perseroan masih dilanda COVID-19, sehingga pihaknya memprioritaskan menjaga cashflow saat ini. Oleh karena itu saat ini pihaknya juga menerapkan strategi dengan mengurangi biaya-biaya sewa tempat usaha melalui negosiasi dengan pemilik-pemilik lahan (landlord).
Selain itu, berkolaborasi dengan para pelaku industri film dalam mempersiapkan film-film lokal terbaru yang akan ditayangkan di bioskop CGV setelah pemulihan Pandemi Covid-19; dan menstabilkan bisnis Perseroan, dengan menurunkan sebisa mungkin beban biaya usaha, beban pajak dengan segala variasinya, beban biaya pemeliharaan, dan lain-lain.
Baca Juga: Graha Layar Prima (BLTZ) perpanjang fasilitas pinjaman
Sesuai dengan panduan dari Kementrian Kesehatan dan Prokes dari Pemerintah setempat. pihaknya selalu dimonitor dan dievaluasi setiap 2 minggu oleh tim Satgas Covid-19.
BLTZ juga selalu menerapkan protokol covid-19 secara ketat, seperti Staff dan Penonton wajib memakai masker di seluruh area bioskop, mengecek suhu tubuh penonton sebelum masuk ke area bioskop, melakukan system pelacakan pengunjung (Tracing) dengan QR Code dan manual.
Selanjutnya, mengurangi kapasitas tempat duduk di ruang auditorium hingga 50% guna menjaga jarak aman antar penonton, pembersihan didalam Auditorium, termasuk tempat duduk, sebelum dan setelah penayangan film, menyediakan gel pembersih tangan/hand-sanitizer.
Transaksi pembayaran untuk pembelian tiket menonton dan makan-minum juga dianjurkan dilakukan secara digital (cash-free) melalui web dan aplikasi digital CGV atau mesin-mesin penjualan tiket/makan-minum yang ada di bioskop, makan minum diperbolehkan dengan tetap menjaga jarak aman, namun masker wajib kembali di pakai usai makan minum, dan penempatan materi komunikasi kepada pengunjung di seluruh area CGV dan juga secara daring/online untuk meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan di bioskop.
Selain protokol kesehatan tersebut, pembersihan dengan disinfektan ditempat yang sering disentuh pengunjung, seperti konter meja, kursi, mesin penjualan tiket, wastafel, dll ditingkatkan, dan marka penanda jaga jarak di lantai juga telah dipasang untuk memastikan jarak aman antar pengunjung dan mencegah kerumunan.
Seperti diketahui, sejauh ini BLTZ sudah buka di 33 lokasi dari 68 bioskop CGV. Rencana pembukaan kedepannya masih dalam tahap diskusi internal, dan menunggu perizinan pemerintah setempat.
Selanjutnya: Antusiasme masyarakat datang ke bioskop BLTZ cukup bagus usai tutup akibat pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News