Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keberadaan Pelabuhan Patimban salah satunya untuk menekan biaya logistik nasional. Termasuk meningkatkan efisiensi ekspor produk Indonesia ke luar negeri khususnya industri otomotif.
“Target penurunan biaya logistik ini erat kaitannya dengan konsep hub dan spoke, karena kita juga ingin menjadi hub terkemuka,” kata Budi dalam diskusi virtual, Jumat (20/11).
Budi mengatakan, Pelabuhan Patimban akan digunakan diantaranya untuk maksimalisasi truk, memperkuat ketahanan ekonomi, dan menyediakan backup outlet dari pelabuhan.
Baca Juga: Perluasan infrastruktur jalan tol dorong gairah properti di Bali
“Kita tahu angkutan di ibu kota begitu berat, dengan adanya Patimban, berarti pergerakan angkutan berat sebagian pindah ke Patimban, dan membuat ibu kota bertambah baik dan tidak macet. Kita pastikan Patimban menjamin keselamatan pelayaran dan eksplorasi migas,” ujar dia.
Budi mengatakan, Pelabuhan Patimban diharapkan sebagai pengungkit utama kebudayaan ekonomi nasional. Ia mengakui, Pelabuhan Patimban salah satunya memang ditujukan untuk ekspor–impor industri otomotif. Ia berharap akan terbangun industri-industri baru di sekitar Pelabuhan Patimban karena semakin dekatnya industri dan pelabuhan, maka terjadi efisiensi bagi logistik nasional.
“Diharapkan kita mulai soft opening Desember, InsyaAllah pak presiden bisa hadir, sehingga ini memberikan semangat bagi kita semua melaksanakan kegiatan yang mulia ini,” ujar Budi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, Pelabuhan Patimban memiliki nilai penting bagi pengembangan industri otomotif nasional. Sebab, Pelabuhan Patimban didedikasikan untuk jadi hub besar dalam produksi kendaraan bermotor nasional dan maupun ekspor ke pasar global.
Baca Juga: Kemenkeu optimis penyaluran PMN ke BUMN Rp 45,051 di triliun tahun ini bisa tercapai
“Kami mengajak pelaku industri otomotif dan kendaraan motor maupun produsen komponen sparepart dan sampai industri bahan baku untuk menjadikan Patimban sebagai mitra strategis untuk kegiatan ekspor impor sehingga bisa jadi pusat perdagangan internasional,” ucap Achmad.
Lebih lanjut Achmad mengatakan, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Saat ini ada sekitar 19 perusahaan industri kendaraan bermotor roda 4 atau lebih yang ada di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 93 triliun dengan kapasitas 2,3 juta unit/tahun.
“Menyerap 38 ribu tenaga kerja langsung dan lebih 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif,” ungkap Achmad.
Selanjutnya: PTPP raih kontrak baru Rp 12,57 triliun per Oktober 2020, proyek BUMN mendominasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News