kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.199   57,86   0,81%
  • KOMPAS100 1.105   10,32   0,94%
  • LQ45 877   10,94   1,26%
  • ISSI 221   0,89   0,40%
  • IDX30 448   5,61   1,27%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,22   0,97%
  • IDXV30 135   0,58   0,43%
  • IDXQ30 149   1,55   1,05%

Mengutuk keras, Rusia: Pembunuhan fisikawan nuklir Iran tingkatkan potensi konflik


Selasa, 01 Desember 2020 / 23:35 WIB
Mengutuk keras, Rusia: Pembunuhan fisikawan nuklir Iran tingkatkan potensi konflik

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskow mengutuk keras pembunuhan fisikawan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November lalu yang bertujuan untuk merusak situasi di kawasan itu.

"Kami menyatakan keprihatinan yang serius atas sifat provokatif dari aksi teroris ini, dengan jelas ditujukan untuk mengguncang situasi dan meningkatkan potensi konflik di wilayah tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Rusia. 

"Siapa pun di balik pembunuhan itu, siapa pun yang mengadili untuk menggunakannya buat keuntungan politik mereka, harus bertanggungjawab," tegas Kementerian Luar Negeri Rusia, Senin (30/11), seperti dikutip TASS.

Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat, stabilitas dan keamanan di Timur Tengah juga Teluk Persia adalah prioritas tak tergoyahkan dari negeri beruang merah. 

Baca Juga: Penasihat militer Iran: Israel dan sekutu mencoba memicu perang besar-besaran!

Upaya Rusia dan inisiatif PBB serta tindakan organisasi internasional juga bilateral lainnya bertujuan untuk mencapai stabilitas dan keamanan di Timur Tengah juga Teluk Persia.

"Kami menyerukan semua pihak untuk meninggalkan langkah apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan," tambah Kementerian Luar Negeri Rusia.

Pada 27 November lalu, kantor berita Fars menginformasikan, fisikawan nuklir Mohsen Fakhrizadeh, yang mengepalai pusat penelitian di bawah Kementerian Pertahanan Iran, tewas di Kota Damavand. 

Menurut Panglima Angkatan Darat Iran Sayyed Abdolrahim Mousavi, Israel dan Amerika Serikat berada di balik pembunuhan itu. Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah akan membalasnya.

Selanjutnya: Teheran marah besar atas pembunuhan ilmuwan nuklir, AS-Iran di ambang perang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×