kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal parosmia, gejala baru Covid-19 berupa halusinasi cium bau menyengat


Selasa, 29 Desember 2020 / 10:37 WIB
Mengenal parosmia, gejala baru Covid-19 berupa halusinasi cium bau menyengat
ILUSTRASI. Orang yang menderita Covid-19 yang berkepanjangan melaporkan adanya gejala baru yang mereka rasakan, yakni parosmia. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Orang yang menderita Covid-19 yang berkepanjangan melaporkan adanya gejala baru yang mereka rasakan. Yakni, halusinasi mencium bau menyengat seperti bau ikan yang amis, belerang, dan bau manis yang tidak enak. Disinyalir, ini merupakan gejala virus tahap lanjutan.

Melansir Sky News, efek samping yang tidak biasa ini dikenal sebagai parosmia - yang berarti distorsi penciuman - dan mungkin memengaruhi kaum muda dan petugas kesehatan secara tidak proporsional.

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) Profesor Nirmal Kumar menyebut gejala tersebut "sangat aneh dan sangat unik".

Prof Kumar, yang juga presiden THT Inggris, termasuk di antara petugas medis pertama yang mengidentifikasi anosmia - hilangnya penciuman - sebagai indikator virus corona pada bulan Maret.

Baca Juga: Kenali, berikut gejala virus corona tak biasa alias kurang umum menurut WHO

Dia mendesak Kesehatan Masyarakat Inggris untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala beberapa bulan sebelum menjadi panduan resmi.

Prof Kumar sekarang mencatat bahwa di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di seluruh Inggris, beberapa mengalami parosmia.

Baca Juga: Tingkat kematian tinggi, 1 dari 1.000 warga AS meninggal akibat corona



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×