kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengalami Penurunan, Nilai Utang Luar Negeri Indonesia pada Mei 2022 US$ 406,3 Miliar


Sabtu, 16 Juli 2022 / 10:20 WIB
Mengalami Penurunan, Nilai Utang Luar Negeri Indonesia pada Mei 2022 US$ 406,3 Miliar

Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2022 kembali turun. Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN per Mei 2022 sebesar US$ 406,3 miliar atau turun US$ 3,8 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 410,1 miliar.

“Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta,” tulis Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (15/7).

Erwin memerinci, ULN pemerintah pada Mei 2022 tersebut tercatat sebesar US$ 188,2 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya yang sebesar US$ 190,5 miliar.

Bila menilik secara tahunan, ULN pemerintah tercatat mengalami kontraksi sebesar 7,5% year on year (yoy). Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 7,3% yoy.

Baca Juga: IMF Desak Negara Anggota G20 Kurangi Utang, Kemenkeu Beri Penjelasan

Penurunan ULN pemerintah terjadi akibat beberapa seri surat berharga negara (SBN) yang jatuh tempo di bulan Mei 2022 dan adanya pengaruh sentimen global yang memicu pergeseran investasi portofolio di pasar SBN domestik oleh investor nonresiden.

Sementara itu, pinjaman luar negeri mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, terutama pinjaman bilateral dari beberapa lembaga partner yang ditujukan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek prioritas.

Sedangkan, ULN Swasta pada Mei 2022 tercatat US$ 209,4 miliar atau mengalami penurunan jika dibandingkan pada bulan April 2022 yang sebesar US$ 210,9 miliar. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 0,7% yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Penurunan tersebut disebabkan oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mengalami kontraksi sebesar 0,9% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,8% (yoy). Perkembangan ini terutama berasal dari pembayaran pinjaman dan surat utang yang jatuh tempo," ujarnya.

Di sisi lain, ULN lembaga keuangan (financial corporations) tumbuh sebesar 0,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 1,9% (yoy).

Baca Juga: Rupiah Berpotensi ke Rp 14.600, Ini Beberapa Sentimen yang Penggerak

Erwin mengatakan, ULN Indonesia pada bulan Mei 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 32,3%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 32,6%.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7% dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×