kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Mengacu studi terbaru, ini gejala long Covid yang paling umum terjadi


Kamis, 30 September 2021 / 13:39 WIB
Mengacu studi terbaru, ini gejala long Covid yang paling umum terjadi
ILUSTRASI. Pasien COVID-19 yang telah sembuh meninggalkan Rumahsakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/3/2021). Studi terbaru menemukan gejala long Covid yang paling umum terjadi. ANTARA FOTO/Didik Suhartono.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Setidaknya, satu gejala COVID-19 jangka panjang alias long Covid ditemukan pada 37% pasien tiga hingga enam bulan setelah mereka terjangkit virus corona baru.

Ini merupakan temuan dari sebuah penelitian besar dari Universitas Oxford dan Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan Inggris yang terbit pada Rabu (29/9).

Gejala long Covid yang paling umum termasuk masalah pernapasan, kelelahan, rasa sakit, dan kecemasan, menurut Universitas Oxford, setelah menyelidiki gejala pada lebih dari 270.000 orang yang pulih dari COVID-19.

Gejalanya lebih sering terjadi di antara orang-orang dengan COVID-19 yang sebelumnya dirawat di rumahsakit dan sedikit lebih umum di antara wanita, penelitian tersebut menyebutkan.

Baca Juga: Apakah Anda mengalami long covid? Ini cara mengetahuinya

Studi ini tidak memberikan penyebab terperinci dari gejala long Covid, tingkat keparahannya, atau berapa lama mereka bisa bertahan.

Namun, orangtua dan pria memiliki lebih banyak kesulitan bernapas dan masalah kognitif. Sedangkan orang muda dan wanita memiliki lebih banyak sakit kepala, gejala perut, dan kecemasan atau depresi.

"Kami perlu mengidentifikasi mekanisme yang mendasari beragam gejala yang bisa mempengaruhi orang yang selamat (dari COVID-19)," kata profesor Universitas Oxford Paul Harrison, yang memimpin penelitian, seperti dikutip Reuters.

"Informasi ini akan sangat penting jika konsekuensi kesehatan jangka panjang dari COVID-19 ingin dicegah atau diobati secara efektif," tambah Harrison.

Selanjutnya: 5 Kondisi yang bisa jadi long covid, Anda wajib tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×