kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Mendag Zulhas Beberkan Alasan Mengapa Harga Beras Masih Mahal


Jumat, 13 Januari 2023 / 10:32 WIB
Mendag Zulhas Beberkan Alasan Mengapa Harga Beras Masih Mahal
ILUSTRASI. Harga beras di pasaran yang masih tinggi. Apa penyebabnya?

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Harga beras di pasaran yang masih tinggi. Apa penyebabnya?

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), hal ini terjadi karena beras yang diimpor Bulog pada Desember tahun lalu, hingga kini yang turun ke pasar baru 70.000 ton. 

"Kan yang datang masih 70.000 ton, itu artinya berasnya kurang. Makanya jangan protes kalau terus impor," kata Zulhas di Tangerang, Kamis (12/1/2023). 

Zulhas mengatakan, keran impor beras akan dibuka hingga akhir Januari 2023. Hal ini mengingat pada periode Februari - Maret 2023, Indonesia akan memasuki musim panen. 

"Kita kasih kesempatan sampai dengan Januari, berapa nanti yang masuk kita abisin untuk operasi pasar. Ini kita coba banjiri lagi, mudah-mudahan bisa turun (harga beras). Kan, Februari - Maret sudah panen, jadi impor Februari tidak lagi, Januari terakhir," tambah Zulhas. 

Zulhas mengatakan, bagi ibu-ibu yang meninginkan harga Rp 9.450 per kg, dia menjamin ketersediannya, namun dengan jenis beras medium. 

Baca Juga: Sejumlah Sentra Produksi Beras Sudah Mulai Panen Perdana di Awal Tahun 2023

Di sisi lain, Zulhas memastikan harga beras premium stabil. Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, aturan beli beras juga diperbarui. 

Zulhas bilang, dalam aturan terbaru, Bulog membeli gabah dengan harga paling rendah sebesar Rp 4.450 per kg. 

"Jadi sekarang sudah dirubah atas persetujuan Kemendag, di mana (sebelumnya) Bulog membeli gabah bukan harga paling tinggi, tapi (sekarang) paling murah Rp 4.450 per kg, jadi bisa di harga Rp 5.000 atau Rp 6.000," kata dia. 

Untuk menyerap hasil petani beras, Zulhas memastikan berapapun jumlah dana yang dibutuhkan tersedia. Dia bilang, dengan bentuk subsidi ini, petani tidak dirugikan dan masyarakat juga bisa mendapat beras sesuai dengan harga yang terjangkau. 

Baca Juga: Pemerintah akan Naikkan HPP Beras dan Gabah

"Dananya berapapun ada, berapapun akan dibeli dan dengan harga tinggi, bukan harga murah. Jadi, kalau beras itu harganya Rp 10.000, Bulog akan beli Rp 10.000, tapi jualnya tetap Rp 8.200, nanti ada pengecer harga paling tinggi jualnya Rp 9.450 jadi ada subsidi kan. Kalau Bulog beli Rp 11.000, jualnya tetap Rp 8.200," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Beras Masih Mahal, Mendag Zulhas: Impor Baru Masuk 70.000 Ton"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×