kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,43   -23,30   -2.42%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag yakin industri waralaba Indonesia bisa menembus pasar global


Rabu, 08 Desember 2021 / 05:15 WIB
Mendag yakin industri waralaba Indonesia bisa menembus pasar global

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada dunia usaha tak terkecuali sektor waralaba. Dengan kondisi kasus yang mulai terkendali, kini sektor waralaba di Indonesia mulai mengalami pemulihan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, meski dihantam pandemi tahun lalu sektor waralaba di Indonesia masih berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan pada 628.622 orang.

Tak hanya itu, Lutfi juga mengungkapkan dari segi transaksi saja sektor waralaba mencatatkan omzet sekitar Rp 54,4 miliar meski di tengah pandemi. Berkaca pada kondisi tersebut Lutfi optimis ke depan waralaba Indonesia dapat menembus pasar global.

"Saya sangat bangga bahwa saat ini Indonesia tidak lagi menjadi pasar bagi waralaba asing, karena waralaba lokal sudah menjadi tuan rumah dan menguasai pasar dalam negeri, bahkan mulai merambah ke pasar regional. Saya optimis dengan kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan asosiasi waralaba kita dapat menguasai dan menembus bersaing di pasar global," kata Lutfi dalam Indonesia Franchise Forum & Biz Fest 2021, Selasa (7/12).

Baca Juga: Sri Mulyani: Transformasi energi butuh dana besar

Lebih lanjut Lutfi menegaskan, di tengah kondisi pandemi para pelaku usaha waralaba juga diminta dapat beradaptasi dengan kondisi new normal. Potensi pasar Indonesia yang besar juga diharapkan dapat dikuasai oleh para pemain waralaba lokal.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan, meski pandemi sektor waralaba masih tetap mengalami pertumbuhan 5%. Angka tersebut menjadi bukti bawah pertumbuhan waralaba di Indonesia masih cukup stabil meski dihantam pandemi.

"Tadi omzetnya juga Rp 54,5 miliar itu baru transaksinya belum investasinya. Investasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih besar. Kalau bisnis F&B aja misalnya pasti ada pembelian perlengkapan masak dan lainnya," kata Oke.

Dari data sistem informasi perizinan terpadu (SIPT) Kemendag periode Juni 2018 hingga November 2021 data waralaba berdasarkan penerbitan surat tanda pendaftaran waralaba (SPTW) pemberi waralaba, terdapat 107 waralaba dalam negeri di 2021 meningkat dibandingkan 2020 yaitu 105 waralaba. Peningkatan juga terjadi pada waralaba luar negeri di Indonesia yaitu 124 pemberi waralaba di 2021, atau naik dari 120 waralaba pada tahun lalu.

Adapun jumlah pemberi waralaba dalam negeri berdasarkan provinsi paling banyak berada di DKI Jakarta yaitu 44 waralaba. Kemudian disusul Jawa Tengah 14 waralaba terdaftar, Jawa Barat 12 waralaba, Banten 11 waralaba, Jawa Timur dan DI Yogyakarta masing-masing 8 waralaba, Kalimantan Selatan 2 waralaba, Bali, Sumatra Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing 1 waralaba.

Baca Juga: IK-CEPA gratiskan 11.687 pos tarif Indonesia

Oke juga mengungkapkan penting pemberi waralaba dalam mendaftarkan STPW. Dengan mendaftarkan STPW pemerintah juga akan memonitor perkembangan usaha waralaba tersebut, sehingga menjadi jaminan investasi yang aman bagi investor.

"Mereka yang sudah terdaftar itu mereka sudah kita monitor beruntung selama 5 tahun terus menerus. Selain itu tentunya kami pastikan bahwa antara hubungan franchisee dengan franchisor itu harus terjadi semua hak dan kewajiban keduanya itu terpenuhi," kata Oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

×