kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendadak Sentil Reshuffle, Jokowi Jengkel Ada Kementerian Masih Getol Impor


Sabtu, 26 Maret 2022 / 05:00 WIB
Mendadak Sentil Reshuffle, Jokowi Jengkel Ada Kementerian Masih Getol Impor

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Geram dengan sejumlah kementerian yang getol membelanjakan anggaran untuk impor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung-nyinggung soal reshuffle kabinet. 

Jokowi heran ketika masih terdapat kementerian yang mengutamakan produk impor. Padahal produk impor tersebut juga tersedia di dalam negeri.

Ia pun mengingatkan para menteri untuk tidak mengutamakan produk impor dalam mendukung kegiatan operasional kementerian.

“Kementerian sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle, udah heeh saya itu. Kayak gini nggak bisa jalan,” ucap Jokowi dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3).

Jokowi menyebut beberapa nama menteri seperti Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Menteri Pertanian serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ia geram karena keempat kementerian tersebut terbilang masih banyak menggunakan produk impor. Padahal produk yang diimpor tersebut sebenarnya tersedia di dalam negeri.

Baca Juga: Jokowi Ungkapkan Reshuffle, Nama Tiga Menteri Ini Disentil

Misalnya, Jokowi masih menemukan adanya alat kesehatan (alkes), tempat tidur untuk rumah sakit yang masih impor. Padahal, produk tersebut juga diproduksi di Bekasi, Tangerang dan Yogyakarta.

Lalu, Jokowi masih mendapati banyak buku tulis, alat tulis, hingga laptop yang juga masih diimpor. Kemendikbudristek pun tercatat baru membelanjakan Rp 2 triliun untuk produk dalam negeri dari total anggaran yang telah diberikan.

Selanjutnya, Jokowi geram karena alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor yang ternyata impor. Padahal traktor bukan barang berteknologi tinggi yang tidak bisa dibuat di Indonesia.

Kemudian, Jokowi juga meminta Menteri BUMN mengganti direktur utama perusahaan BUMN yang masih banyak menggunakan produk impor.

Lebih lanjut Jokowi meminta Jaksa Agung untuk mengawasi terkait hal tersebut. Jokowi meminta agar tidak ada produk impor yang dicap sebagai produk dalam negeri. “Jangan pikir kita ngga ngerti,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Stop Impor Barang yang Bisa Diproduksi di Dalam Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×