kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti Hasil RDG BI, Rupiah Diramal Bergerak dalam Kisaran Sempit pada Rabu (20/7)


Rabu, 20 Juli 2022 / 08:00 WIB
Menanti Hasil RDG BI, Rupiah Diramal Bergerak dalam Kisaran Sempit pada Rabu (20/7)

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) alias USD diprediksi akan cenderung stagnan pada Rabu (20/7). Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan, kurs dua mata uang ini akan bergerak dalam kisaran yang sempit.

Pasalnya, pelaku pasar masih menantikan beberapa pertemuan bank sentral. Mulai dari European Central Bank (ECB), Bank of Japan (BoJ), dan Bank Indonesia (BI) pada minggu ini, serta The Fed pada pekan depan.

"Pelaku pasar cenderung wait and see untuk sinyal ataupun langkah dari bank-bank sentral tersebut," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/7). 

Menurutnya, sentimen masih didominasi dari sisi eksternal, terutama dari bank sentral AS The Fed. Ekspektasi pada inflasi di AS agak menurun alhasil The Fed diperkirakan akan less hawkish sehingga pergerakan dollar AS akan lebih melunak.

Baca Juga: Rebound, Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 14.977 Per Dolar AS Hari Ini (19/7)

Sementara itu, dari segi internal, pelaku pasar menantikan keputusan BI yang diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga meski inflasi sudah berada di 4%. Meningkatnya kasus Covid-19 adalah salah satu pertimbangan BI untuk kebijakan saat ini dan ke depannya.

"Namun, di saat bank sentral dunia sudah banyak yang menaikkan suku bunga, tekanan akan berat bagi BI untuk menjaga stabilitas rupiah yang akan tertekan," ucap Lukman. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memprediksi, kurs rupiah terhadap dollar AS masih akan bertahan di kisaran level psikologis Rp 15.000. Hal ini didorong oleh dollar AS yang sedikit melemah karena aksi profit taking dari spekulan.

Terlebih lagi, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang sebesar 100 bps mulai memudar. Presiden The Fed wilayah St. Louis, James Bullard memperkirakan akan melihat laporan yang baik dari sektor tenaga kerja di semester kedua tahun ini.

Baca Juga: Ditopang Ekspor-Impor, Transaksi Valas Perbankan Melesat

Bullard tidak melihat ada kemungkinan resesi meskipun terjadi perlambatan ekonomi serta tingkat inflasi akan terus mengejutkan pasar. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa besaran kenaikan suku bunga dalam pertemuan FOMC Juli 2022 antara 50 bps atau 75 bps, tetapi 75 bps lebih dimungkinkan.

Sutopo memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 14.950-Rp 15.050 pada Rabu (20/7). Sementara Lukman memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di Rp 14.935-Rp 15.050 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×