Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona baru di Korea Selatan terus melonjak. Data terbaru memperlihatkan, tambahan kasus harian mendekati 400 karena infeksi kluster sporadis di seluruh negeri. Rabu (25/11), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan, ada 382 kasus baru dengan 363 merupakan infeksi lokal.
Hal tersebut mendorong otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan memberlakukan pembatasan penyebaran virus yang lebih ketat secara nasional.
Terlebih, tambahan kasus harian telah bertahan di tiga digit sejak 8 November, dengan angka lebih dari 300 dari Rabu hingga Minggu sebelum turun ke 271 pada hari Senin karena kurang pengujian pada akhir pekan. Namun, kasus itu kembali melonjak jadi 349 kasus pada Selasa.
Otoritas kesehatan menyerukan tindakan yang lebih kuat sebelum ujian perguruan tinggi nasional pada 3 Desember karena mereka memperingatkan gelombang ketiga pandemi sedang berlangsung. Klaster baru bermunculan mulai dari pertemuan pribadi, fasilitas umum, rumah sakit dan militer.
Baca Juga: Melonjak lagi, infeksi virus corona harian Korea Selatan bertambah 349
Untuk mengekang lonjakan virus corona baru-baru ini, pihak berwenang menaikkan tingkat jarak sosial ke Level 2, tertinggi ketiga dalam sistem lima tingkat negara itu, di wilayah metropolitan Seoul. Selama ini, Seoul memang menjadi pusat dari penyebaran virus corona.
Kota lain juga telah memberlakukan aturan jarak yang lebih ketat tergantung pada situasi virus mereka. Jarak Level 1,5 saat ini diterapkan di Provinsi Gangwon dan wilayah Jeolla barat daya negara itu.
Tetapi karena infeksi virus di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, otoritas kesehatan mengatakan mereka dapat meninjau opsi untuk memberlakukan aturan jarak Level 2 secara nasional.
Pengekangan level 2 dapat diberlakukan jika jumlah infeksi lokal harian di negara itu melebihi 300 selama seminggu.
Angka rata-rata harian infeksi rumah tangga mencapai 316,3 dalam periode satu minggu terakhir, dengan rata-rata 222 di antaranya berasal dari daerah ibu kota.
"Tugas pertama kami adalah mengekang infeksi virus di wilayah metropolitan Seoul," kata Sohn Young-rae, seorang pejabat kesehatan senior, dalam sebuah penjelasan. "Kami akan menilai keefektifan aturan jarak sosial yang diperketat sebelum melihat tindakan nasional."