Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang pemerintah diperkirakan masih akan bertambah pada akhir tahun. Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan akhir Desember 2022 posisi utang pemerintah akan sebesar Rp Rp 7.584,2 triliun.
Meski begitu, dia mengatakan, pertambahannya tidak akan sebesar dari bulan sebelumnya. Nilainya hanya akan bertambah sekitar Rp 30 triliun, dari posisi utang pada November 2022 yang sebesar Rp 7.554,2 triliun.
“Menurut perkiraan saya posisi utang sampai akhir tahun masih akan bertambah. Namun pertambahannya diperkirakan akan menurun menjadi sekitar Rp 30 triliun atau lebih kecil dari kenaikan dari bulan Oktober ke November Rp 57,5 triliun,” tutur Damhuri kepada Kontan.co.id, Minggu (25/12).
Baca Juga: Naik Lagi, Posisi Utang Indonesia hingga November 2022 Tembus Rp 7.554,25 Triliun
Menurutnya, bertambahnya posisi utang pada Desember sehubungan dengan masih adanya lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada bulan ini.
Untuk diketahui, posisi utang pada November yang sebesar Rp 7.554,2 triliun, setara dengan 38,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Melansir dari Buku APBN KITA Edisi Desember 2022, Kementerian Keuangan menyebut, rasio utang terhadap PDB tersebut masih dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diverifikasi portofolio yang optimal.
Untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan utang, pemerintah akan selalu mengacu kepada peraturan perundangan dalam kerangka pelaksanaan APBN, yang direncanakan bersama DPR, disetujui dan dimonitor oleh DPR, serta diperiksa dan diaudit oleh BPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
