Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun politik, perputaran uang untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan menjadi salah satu penyokong perekonomian Indonesia.
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memperkirakan, ada tambahan uang beredar sekitar Rp 80 triliun saat proses Pemilu 2024 berlangsung. Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Huda bilang, jumlah uang beredar tersebut akan berdampak ke banyak sektor, salah satunya adalah industri percetakan. Pasalnya, banyak caleg yang akan mencetak baliho dan sejenisnya untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca Juga: Aktivitas Pemilu Dinilai Belum Cukup Dorong Penerimaan Pajak 2024
Tidak hanya industri percetakan, Huda bilang, industri tekstil juga akan ketiban berkah pada masa kampanye tersebut.
"Model kampanye kita kan masih bagi-bagi kaos. Nah itu pasti akan meningkat juga untuk permintaan produk tekstil," ujar Huda kepada Kontan.co.id, Jumat (15/9).
Baca Juga: Masyarakat Tahan Belanja, Pertumbuhan Uang Beredar Pun Melambat
Kemudian, menurutnya, sektor lainnya seperti sektor transportasi dan telekomonikasi juga akan ketiban berkah dari perayaan pemilu pada tahun depan. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya penggunaan transportasi saat kampanye serta pengunaan internet yang cukup masif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News