Maradona meninggal dunia, ini kisah si "Tangan Tuhan" dengan mobil-mobilnya

Jumat, 27 November 2020 / 04:55 WIB

Sumber: Techzle | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020. Meski begitu, cerita legenda sepak bola Argentina yang dikenal dengan sebutan Si Tangan Tuhan ini memiliki cerita unik dengan mobil tumpangannya.

Salah satu cerita unik dari Diego Maradona tercatat dari koleksi mobilnya. Saat menjadi pemain profesional, Maradona terkenal dengan atlet yang kerap berganti mobil.

Namun, Maradona memiliki kebiasaan berbeda dari atlet yang cenderung memiliki mobil mewah dan berkelas. Maradona memiliki mobil yang diklaim tidak pernah dipikirkan oleh para atlet pesepak bola.

Berikut 5 mobil Maradona dengan cerita uniknya, dilansir dari Techzle.com, simak daftarnya sebagai berikut:

1. Porsche 924

Porsche 924 adalah mobil pertama yang dimilik Diego Maradona. Maradona membeli mobil Porsche ini dari tangan kedua. Spesifikasi mobil itu istimewa, dengan bodi cokelat dan interior cokelat dua warna.

Mobil itu dibeli pada 1980 saat Maradona berusia 19 tahun di Argentina. Maradona tidak memiliki Porsche untuk waktu yang lama. Pada tahun 1982, pemain Argentina ini bergabung dengan FC Barcelona dan pindah ke Spanyol.

Sejak saat itu, Porsche 924 telah dilirik banyak kolektor. Bahkan, salah satu tawaran tertinggi yakni $ 500.000 atau saat ini bernilai sekitar Rp 7 miliar.

2. Fiat 128

Kebanyakan pemain sepak bola membeli mobil besar dan mewah. Namun tidak berlaku bagi 'The Golden Boy'. Diego Maradona membeli sebuah mobil mini yang compact bernama Fiat 128. Mobil asal Italia ini memiliki bodi yang cukup ramping dan sederhana.

Maradona membeli Fiat 128 ini di Spanyol dalam keadaan baru. Hal ini membuktikan bahwa Maradona di satu sisi adalah seorang petrolhead. Di sisi lain, Maradona hanya seorang pemain yang cerdik menari di lapangan hijau.

Tercatat, Maradona turut membeli beberapa mobil mini lainnya seperti Renault Fuego, Ford Sierra (XR4), dan MINI Cooper.

3. Ferrari Testarossa

Pada tahun 1987, Diego Maradona pindah dari Barcelona untuk bermain di Italia bersama SSC Napoli. Di tanah Ferrari, Maradona sudah semestinya memiliki sebuah Ferrari. Maradona hanya menginginkan Ferrari Testarossa berwarna hitam.

Di sisi lain, kala itu penggemar Ferrari identik dengan warna favorit mereka yakni merah. Tapi Maradona bertekad dan menyarankan agar Testarossa dengan melakukan treatment khusus untuk Ferrari miliknya.

Akhirnya, Maradona merupakan pemilik Ferrari selain merah, bersama Sylvester Stallone, aktor Rocky yang juga menginginkan Ferrari Testarossa hitam.

Selain itu, terdapat cerita lain ketika Maradona diberi tawaran mobil Ferrari F40. Maradona menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Ia mengklaim bahwa mobil itu tidak memiliki penutup pintu dan tidak ada radio di dalamnya.

Selain itu, jika ia membeli kembali Ferrari F40, Maradona akan kembali mengecat ulang ke warna hitam.

4. Scania 360 113H

Mungkin kendaraan paling aneh yang pernah dimiliki seorang pesepakbola adalah Scania 113H. Mobil ini dibeli ketika Maradona kembali ke Argentina di tahun 1993. Satu tahun berselang, Maradona turut diskors dari keikutsertannya di Piala Dunia 1994.

Pemain Argentina ini menjadi sorotan bagi media yang mengikutinya saat tiap kali berlatih. Pasalnya, Maradona kerap mengendarai Scania 360 ini saat sesi latihan.

Tidak cukup puas sampai di situ, Maradona turut menjadi perhatian ketika memodifikasi kursi Scania 113H yang sangat tinggi. Kala itu, diklaim Maradona memudahkan media untuk mengambil gambarnya dengan jelas.

5. Overcomer Hunta

Diego Maradona membuatnya lebih sederhana dengan beberapa mobil yang biasa digunakan pemain sepak bola. Seperti Rolls-Royces, atau sebuah BMW i8. Satu lagi moda transportasi aneh yang dimiliki Maradona adalah Overcomer Hunta.

Overcomer Hunta merupakan kendaraan 4 × 4 atau amfibi untuk menembus medan paling kasar. Kendaraan ini dipakai Maradona saat berkunjung ke Dinamo Brest, di Belarus.

Mobil ini didapatkan oleh Maradona setelah meninggalkan karir kepelatihannya di klub Al Fujairah, Uni Emirate Arab (UAE).