kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan


Sabtu, 15 Oktober 2022 / 08:25 WIB
Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   LONDON. Perdana Menteri Inggirs Liz Truss menunjuk mantan menteri luar negeri Jeremy Hunt sebagai menteri keuangan Inggris, menyusul pemecatan Kwasi Kwarteng dari jabatan itu setelah kurang dari enam minggu menjabat.

Mengutip Reuters (14/10), Hunt, yang sebelumnya juga menjabat sebagai menteri kesehatan dan menteri kebudayaan, menjadi menteri keuangan keempat Inggris dalam beberapa bulan.

Hunt telah dua kali gagal mencalonkan diri untuk kepemimpinan Partai Konservatif yang memerintah, sekali kalah dari Boris Johnson dan kemudian tersingkir di putaran pertama pemungutan suara dalam kontes yang memenangkan Trus.

Baca Juga: PM Inggris Liz Truss Pecat Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng

Kantor Truss juga mengatakan Edward Argar akan menggantikan Chris Philp sebagai Kepala Sekretaris Departemen Keuangan, pekerjaan terpenting kedua di departemen tersebut.

Sebagai informasi, Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah memecat Kwasi Kwarteng sebagai menteri keuangan pada hari Jumat, tak lama sebelum dia diperkirakan akan menghapus bagian dari paket ekonominya dalam upaya untuk bertahan di pasar dan gejolak politik yang mencengkeram negara.

Kwarteng juga telah mengonfirmasi dengan memposting surat yang dia kirim ke Perdana Menteri di Twitter. Dalam surat itu, Kwarteng bilang bahwa dirinya telah menerima keputusan Truss yang memintanya untuk mundur.

Baca Juga: Krisis Inggris Meningkatkan Risiko Kekacauan di Pasar Keuangan Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×