kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandom Indonesia (TCID) dorong penetrasi penjualan lewat kanal digital


Rabu, 17 November 2021 / 09:05 WIB
Mandom Indonesia (TCID) dorong penetrasi penjualan lewat kanal digital

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) tengah berupaya mengejar perbaikan kinerja di tahun ini lewat sejumlah kebijakan dan strategi. Salah satu upaya yang sudah dijalankan antara lain meningkatkan kecepatan pengembangan dan juga penetrasi produk ke setiap saluran penjualan. 

Direktur Senior Mandom Indonesia Tiurma Rondang Sari memaparkan, di tengah perubahan perilaku konsumen yang sangat pesat, perusahaan dituntut untuk bisa memahami keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang sudah atau akan diluncurkan oleh TCID. 

Nah, di masa pandemi seperti saat ini intensitas penggunaan platform digital semakin tinggi. Saluran ini tumbuh menjadi sumber utama bagi konsumen untuk mencari informasi dan rekomendasi tentang sebuah produk.

Menjawab kebutuhan tersebut, TCID pun berusaha untuk memaksimalkan penggunaan platform digital sebagai channel komunikasi sekaligus penjualan.  "Aktivitas di platform digital masih mendominasi kegiatan di tahun 2021, kami melakukan eksplorasi platform digital sebagai saluran komunikasi dan promosi," papar Rondah dalam Publik Ekspose Virtual, Selasa (16/11). 

Baca Juga: Radiant Utama Interinsco (RUIS) berharap raih pendapatan Rp 1,5 triliun di tahun 2021

Sebagai contoh, salah satu brand kecantikan Mandom, Pixy mulai masuk ke platfrom video pendek Tiktok yang saat ini banyak digunakan sebagai media promosi. Begitu pun dengan merek wewangian mereka, Pucelle yang menggunakan sarana influencer untuk menciptakan word of mout marketing

Saat ini produk-produk Mandom sudah tersedia di berbagai e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Sociolla dan lain sebagainya. Termasuk beberapa online store dari jaringan ritel seperti KlikIndomaret dan Alfacart. "Aktivitas di platform digital juga menyediakan fitur call to action, di mana konsumen bisa langsung diarahkan ke halaman e-commerce," sambungnya. 

Rondah menyebut, kontribusi penjualan platform digital memang masih mini terhadap total pendapatan Mandom di 2021. Saat ini kontribusinya masih berada di bawah dua digit atau kurang dari 10%. 

Meskipun begitu, channel penjualan ini tetap memiliki potensi yang besar karena pertumbuhannya yang cukup pesat. Yang mana untuk Mandom sendiri penjualannya berhasil tumbuh hingga dua digit. 

Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) mencatatkan kinerja bisnis ciamik

Dengan demikian, ke depannya TCID akan terus memaksimalkan aset yang telah dimiliki di sisi platform digital. Mulai dari promosi rutin hingga sebagai saluran untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen.  "Kami melihat pertumbuhan yang cukup potensional karena konsumen sudah lebih terbiasa berbelanja secara online. Secara umum, penjualan e-commerce di Indonesia diprediksikan msh akan terus meningkat, bahkan nanti di era pasca pandemi," tutur Rondah. 

TCID belum merilis secara resmi laporan kinerja keuangan kuartal III-2021. Namun hingga semester pertama lalu, perusahaan ini menorehkan penurunan penjualan sebesar 15,1% menjadi Rp 846,05 miliar. 

Dari sisi bottom line, Mandom tercatat membukukan rugi bersih tahun berjalan TCID sebesar Rp 35,17 miliar. Realisasi ini sebenarnya sudah turun 33,51% dibandingkan rugi bersih TCID pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 52,90 miliar.

Selanjutnya: Simak ikhtiar Rig Tenders Indonesia (RIGS) untuk mengerek kinerja hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×