Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) masih berupaya untuk mencapai kinerja yang lebih baik tahun ini. Setelah dua tahun merugi, pihaknya berharap dapat mencatatkan laba di tahun 2022.
Upaya TCID memperbaiki kinerja sudah terlihat dari realisasi semester pertama lalu. Mengutip laporan keuangan semester I-2022, TCID terpantau mampu memangkas kerugian hingga 80%, dari sebelumnya Rp 40,30 miliar menjadi hanya Rp 6,41 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Alia Risyamaya Dewi berharap perbaikan kinerja akan terus berlanjut di semester kedua ini. Hal itu tentunya didukung oleh pemulihan kondisi pasar serta mulai kembalinya kegiatan sosial ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Mandom Indonesia (TCID) Berharap Kembali Cetak Laba di Tahun 2022
"Angka tepat target belum bisa saya share tapi memang benar laba bersih menjadi salah satu target utama yang harus kami capai setelah dua tahun merugi," ujar Alia, kepada Kontan.co.id, Senin (29/8).
Menurunnya rugi bersih, sejalan dengan perbaikan kondisi perusahaan dari sisi penjualan. Hingga semester I-2022, TCID tercatat membukukan pertumbuhan penjualan 8,87% menjadi Rp 925,41 miliar. Sebelumnya penjualan TCID sebesar Rp 849 miliar pada semester pertama tahun 2021.
Alia bilang, kondisi pasar yang lebih baik jadi katalis positif bagi kinerja perusahaan pada periode semester pertama lalu. Hal ini memberikan pengaruh pada perbaikan penjualan secara bertahap menuju kondisi seperti sebelum pandemi.
Adapun, terkait dengan kontribusi penjualan per kategori produk, menurut Alia segmen produk yang terpantau tumbuh positif di semester I-2022 antara lain produk skincare & makeup serta hair care.
Untuk memperkuat kinerja di sisa tahun ini, TCID berencana merilis sejumlah produk anyar dari setiap kategori produk pada semester kedua. "Jumlahnya gak bisa saya info tapi majority di semester kedua dan di semua kategori," tambahnya.
Selain memperkenalkan produk baru, Mandom Indonesia juga menjalankan beberapa strategi lain, seperti fokus pada produk- fast moving, memastikan ketersediaan stok dan meningkatkan program promosi ke konsumen, baik di channel online maupun offline.
Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) 2022, pihaknya menuturkan bahwa besaran capex kemungkinan akan sama dengan tahun lalu yakni sekitar Rp 50 miliar. Utamanya dana capex tersebut digunakan untuk peremajaan mesin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
