kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahkota Group (MGRO) optimistis target pendapatan tahun ini dapat terlampaui


Kamis, 11 November 2021 / 08:30 WIB
Mahkota Group (MGRO) optimistis target pendapatan tahun ini dapat terlampaui

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group terus menggeber kinerjanya di sisa tahun ini di tengah momentum kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Sekadar catatan, pendapatan MGRO melesat 88% (yoy) menjadi Rp 4,76 triliun per kuartal III-2021. Di saat yang sama, MGRO berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 57 miliar, setelah pada periode yang sama di tahun sebelumnya menderita rugi bersih Rp 34 triliun.

Berkaca pada kondisi industri sawit terkini, Usli Sarsi, Direktur Utama MGRO yakin kinerja positif MGRO akan terus berlanjut sampai akhir tahun nanti. Manajemen MGRO sendiri menargetkan total pendapatan sebesar Rp 6 triliun.

“Karena kami sudah bisa melampaui Rp 4 triliun per September lalu, kami perkirakan pendapatan MGRO bisa melampaui target atau sekitar Rp 6,5 triliun,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Rabu (10/11).

Setali tiga uang, produksi CPO MGRO juga tumbuh 1,9% (yoy) menjadi 177.000 ton per kuartal III-2021. Manajemen MGRO optimistis produksi CPO dan produk turunannya bisa mencapai 522.000 ton di ujung tahun nanti.

Baca Juga: Pendapatan Mahkota Group (MGRO) meroket 88,14% (yoy) per kuartal III-2021

Untuk itu, MGRO berupaya terus memacu produktivitas kebunnya sembari melakukan efisiensi di berbagai lini. Pihak MGRO juga berusaha menjaga kondisi tanaman maupun infrastruktur pendukung mengingat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim belakangan ini marak terjadi.

Hingga kuartal tiga lalu, porsi penjualan MGRO didominasi oleh pasar domestik sebanyak 68%. Sedangkan sisanya sebesar 32% merupakan penjualan di pasar ekspor.

Usli menyebut, pihaknya mencoba meningkatkan kontribusi penjualan ke pasar ekspor hingga 50% berhubung permintaan produk CPO dari luar negeri sedang mengalami peningkatan di tengah krisis energi yang melanda sejumlah negara. “Beberapa produsen biji bunga matahari dan kedelai ada yang mengalami gagal panen, sehingga mereka beralih ke minyak sawit. Ini menjadi peluang bagi kami,” ungkap Usli.

 

Sayangnya, ia tidak menyebut negara mana saja yang hendak dituju oleh MGRO untuk keperluan ekspor. Dalam catatan Kontan, MGRO pernah mengekspor produk turunan CPO yaitu refined, bleached, and deodorized palm oil (RDBPO) ke Malaysia pada Mei 2020. RDBPO dapat digunakan sebagai bahan baku produksi sabun, kosmetik, dan lain-lain.

Asal tahu saja, MGRO memiliki lokasi usaha di Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. MGRO memiliki pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45-60 ton per jam, pabrik refinery berkapasitas 1.500 ton per hari, pabrik kernel crushing plant (KCP) berkapasitas 200-400 ton per hari, serta tangki timbun berkapasitas 75.900 metrik ton.

Selanjutnya: Simak upaya Mahkota Group (MGRO) kejar target pendapatan Rp 6 triliun di akhir 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×