kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan kasus positif covid-19 kembali terjadi di beberapa negara Asia


Senin, 02 Agustus 2021 / 04:05 WIB
Lonjakan kasus positif covid-19 kembali terjadi di beberapa negara Asia

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kasus positif covid-19 kembali terjadi di beberapa negara Asia. Varian virus delta menjadi salah satu pendorong kasus positif covid-10 di beberapa negara mencapai rekor tertinggi.

Ambil contoh, kota tuan rumah Olimpiade 2020, Tokyo menjadi salah satu wilayah yang mengumumkan rekor tertinggi infeksi covid-19. Pemerintah setempat mengumumkan rekor jumlah infeksi 4.058 dalam 24 jam terakhir dan penyelenggara Olimpiade melaporkan 21 kasus COVID-19 baru terkait dengan Olimpiade, sehingga total menjadi 241 sejak 1 Juli.

Mengutip Reuters, Pemerintah Jepang juga sudah  memperpanjang keadaan daruratnya untuk Tokyo hingga akhir Agustus dan memperluasnya ke tiga prefektur di dekat ibu kota dan ke prefektur barat Osaka.

Penyelenggara Olimpiade mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mencabut akreditasi orang yang terkait dengan Olimpiade karena meninggalkan desa atlet untuk jalan-jalan, sebuah pelanggaran terhadap langkah-langkah yang diberlakukan untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman di tengah pandemi.

Penyelenggara tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang terlibat, apakah orang atau orang-orang itu adalah atlet, atau kapan pelanggaran itu terjadi.

Baca Juga: Jepang catat 10.000 kasus harian Covid-19 untuk pertama kalinya

Lonjakan kasus juga mengguncang beberapa bagian Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan COVID-19, seperti Vietnam, yang mulai awal pekan depan akan memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan di pusat bisnisnya Kota Ho Chi Minh dan 18 kota dan provinsi lainnya di seluruh selatan selama dua minggu lagi.

Malaysia juga melaporkan 17.786 kasus virus corona yang disebut sebagai rekor tertinggi. Lonjakan tersebut menyebabkan lebih dari 100 orang berkumpul di pusat Kuala Lumpur menyatakan ketidakpuasan dengan penanganan pandemi oleh pemerintah dan menyerukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mundur dengan membawa bendera hitam dan mengangkat plakat bertuliskan “Kerajaan Gagal” 

Ada lagi, Thailand yang melaporkan rekor harian tertinggi sebanyak 18.912 infeksi virus corona baru, sehingga total kasusnya menjadi 597.287. Negara ini juga melaporkan 178 kematian baru yang juga menjadi rekor harian. Pemerintah mengatakan varian Delta menyumbang lebih dari 60% kasus di negara itu dan 80% kasus di Bangkok. 

“Varian ini belum tentu lebih mematikan daripada varian lain, tetapi jauh lebih menular,” kata Supakit Sirilak selaku direktur jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Thailand.

Di Rumah Sakit Universitas Thammasat dekat ibu kota Bangkok, kamar mayat yang dipenuhi oleh kematian COVID-19 telah mulai menyimpan mayat dalam wadah berpendingin seperti tindakan yang terakhir dilakukan dalam tsunami 2004, 

Sebagai wilayah yang menjadi tempat penularan covid-19 pertama, China juga sedang berjuang melawan wabah varian Delta di kota timur Nanjing yang telah dilacak ke pekerja bandara yang membersihkan pesawat yang tiba dari Rusia.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus turut  berkomentar terkait infeksi COVID-19 yang telah meningkat 80% selama empat minggu terakhir di sebagian besar wilayah di dunia turut memancing. "Keuntungan yang diperoleh dengan susah payah dalam bahaya atau hilang, dan sistem kesehatan di banyak negara sedang kewalahan," kata Tedros dalam konferensi pers, akhir pekan kemarin.

Selanjutnya: Meski kasus Covid-19 melonjak, pemerintah Jepang menolak hentikan Olimpiade Tokyo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×